Apa Itu Plot? : Pengertian, Struktur, Jenis dan Contohnya

Apa Itu Plot

Kamu tentunya tidak asing dengan istilah plot, plot twist, alur atau cerita, bukan? Tapi, pernahkah kamu bertanya apa itu plot sebenarnya dan mengapa ia penting dalam penulisan cerita?

Nah, kali ini saya akan mengajak kamu untuk membahas pengertian plot, unsur-unsur yang dimilikinya, jenis-jenisnya dan juga contohnya.

Jadi, pastikan kamu membaca artikel ini hingga tuntas, ya.

Apa Itu Plot?

Apa itu plot
Photo by Pixabay on Pexels.com

Secara sederhana pengertian plot adalah sebuah rangkaian peristiwa yang berhubungan dalam karya sastra naratif seperti novel, cerpen, drama, film, teater, puisi dan lain sebagainya.

Plot tidak hanya menyampaikan apa yang terjadi namun juga memberikan penjelasan mengapa hal tersebut bisa terjadi. Dalam pengertian yang lebih simpel, jawaban dari pertanyaan apa itu plot juga mengungkapkan hubungan sebab akibat antara peristiwa dalam karya sastra naratif.

Dalam sastra Indonesia plot disebut juga sebagai alur cerita. Akan tetapi dalam pembahasan yang lebih lengkap, antara cerita dan plot sendiri memiliki perbedaan.

Untuk mempermudah kamu dalam memahami definisi plot, berikut beberapa pengertian detail yang bisa membantumu mengidentifikasinya.

  • Plot tidak hanya menjelaskan apa yang terjadi dalam sebuah cerita, namun juga menjelaskan bagaimana hal tersebut bisa terjadi dan apa yang menjadi penyebabnya.
  • Plot adalah komponen kunci yang paling penting dalam beragam karya sastra sejak lama. Novel, roman, drama, bahkan beberapa karya sastra non fiksi juga membutuhkan plot.
  • Dalam istilah yang lebih umum, memang lebih mudah bagi kita untuk menyebut sebagai alur cerita.

Perbedaan Plot dengan Cerita

Dalam penulisan yang umum, plot dan cerita seringkali dipadukan untuk memberikan penjelasan yang lebih komprehensif untuk pembaca. Namun hakikatnya, ada perbedaan yang mendasar antara plot dan cerita.

Cerita adalah rangkaian peristiwa yang memberitahu pembaca apa yang terjadi. Sementara plot lebih dari itu. Di samping memberitahu pembaca apa yang terjadi dari sebuah rangkaian peristiwa, plot juga menjelaskan penyebabnya dalam perspektif waktu.

Jadi, selain memberitahu pembaca tentang peristiwa dan penyebabnya, plot juga memberikan penjelasan bahwa antara peristiwa saling berhubungan atau memiliki korelasi antara satu peristiwa dengan peristiwa yang lainnya. Dan ini adalah salah satu ciri dari apa itu plot yang paling penting.

Supaya lebih mudah, mari saya ajak kamu melihat contohnya dibawah ini;

Pacarnya menikah, pemuda malang bunuh diri

Mengetahui pacarnya menikah dengan orang lain, pemuda malang itu putus asa kemudian memutuskan untuk bunuh diri

Kalimat yang pertama adalah cerita karena ia hanya menyampaikan apa yang terjadi. Sementara kalimat yang kedua adalah contoh plot karena, selain menyampaikan apa yang terjadi, ia juga menjelaskan penyebabnya.

Struktur Plot

Penulis Gunung
Photo by Suzy Hazelwood on Pexels.com

Struktur dalam plot cerita adalah bangunan yang menyusun plot untuk membuatnya sempurna. Kompponen struktur plot dapat ditemukan dalam karya sastra naratif secara luas baik dalam bentuk novel, cerpen, film atau pun drama.

Struktur plot sendiri dapat dibedakan menjadi dua macam berdasarkan orang yang merumuskannya.

Struktur plot yang pertama disampaikan oleh seorang penulis Jerman bernama Gustav Freytag. Analisis struktur plot yang dikemukakan oleh Freytag ini kemudian terkenal dengan istilah Freytag Pyramid atau Piramida Freytag karena struktunya yang membentuk piramida.

Unsur plot atau komponen plot yang mengisi Piramida Freytag terdiri dari;

1. Eksposisi

Ini adalah bagian dimana pembaca diperkenalkan dengan tokoh cerita, latar belakang, konflik, peristiwa, ide, dan detail cerita. Pada umumnya eksposisi ada pada babak pertama. Di Indonesia, eksposisi biasanya ada dalam dua bagian sekaligus yakni pada bagian abstrak dan bagian orientasi.

2. Aksi Naik

Ini merupakan istilah yang menjelaskan bagian dimana berbagai peristiwa meningkatkan tensi cerita. Ini adalah komplikasi konflik yang membuat tokoh cerita harus mengambil tindakan sesegera mungkin untuk menyelesaikannya.

3. Klimaks

Bagian ini merupakan puncak ketegangan terbesar dari sebuah cerita. Semua aksi naik dan eksposisi yang dibangun pada bagian sebelumnya dipersiapkan untuk klimaks ini. Klimaks juga disebut sebagai titik balik cerita.

4. Aksi Turun

Ini merupakan kebalikan dari aksi naik. Aksi turun adalah cooling down dimana semua konflik mulai menemukan titik terang dan mulai terlihat jalan keluarnya.

5. Ending atau Akhir

Bagian ini adalah hasil dari semua rangkaian cerita yang disampaikan sebelumnya. Bagian ini biasanya juga mengungkapkan konsekuensi akhir dari semua susunan cerita.

Apa itu plot
Photo by Pixabay on Pexels.com

Di samping Piramida Freytag, ada juga struktur plot yang disampaikan oleh seorang penulis lain bernama Christhoper Booker. Dalam istilah yang lebih populer, struktur plot berdasarkan definisi Booker ini disebut sebagai Meta Plot Booker.

Komponen yang menjadi unsur penyusun Meta Plot Booker adalah sebagai berikut;

  1. Tahap Antisipasi – Tahap ini tokoh utama protagonis siap untuk memulai petualangan, mengalahkan musuh, membasmi kejahatan dan sebagainya.
  2. Tahap Mimpi – Dalam bagian ini tokoh cerita protagonis berhasil menyelesaikan berbagai kesulitan kecil yang membuat rasa percaya dirinya meningkat tajam.
  3. Tahap Frustasi – Dalam tahapan ini tokoh protagonis bertemu dengan tokoh antagonis cerita yang sebenarnya.
  4. Tahap Putus Asa – Dalam tahap ini disampakan bagaimana tokoh utama protagonis mengalami kesulitan mengatasi tokoh antagonis dan muncul rasa khawatir bahwa ia tidak akan mampu mengalahkannya.
  5. Tahap Resolusi – Tahap akhir dimana rokoh protagonis akhirnya menang.

Jenis-jenis Plot

Pembagian jenis-jenis plot sendiri memiliki ragam yang cukup banyak, tergantung siapa yang mengklasifikasikannya. Dari Aristoteles di zaman Romawi kuno hingga masa post modern sekarang, pembagian plot sangat fleksibel dan tidak ada aturan khusus yang mengikatnya.

Di antara banyak jenis plot cerita tersebut, setidaknya ada 7 jenis yang paling populer dan dianggap paling banyak mewakili yang lainnya.

Jenis plot cerita tersebut adalah sebagai berikut;

1. Tragedi

Jenis pertama dari plot cerita yang paling umum adalah tragedi atau tragis.

Dalam tragedi karakter protagonis harus mengalami perubahan nasib yang besar, drastis dan tragis. Pada umumnya perubahan besar tersebut selalu dari baik menjadi buruk, dari senang menjadi menyedihkan dan, dari bahagia menjadi menderita.

2. Komedi

Dalam komedi, cerita pada umumnya berakhir dengan happy ending dimana semua konflik terselesaikan dengan bahagia. Walaupun tokoh protagonis memiliki cacat, dalam komedi itu tidak boleh membawanya pada kehancuran seperti pada tragedi.

Dalam komedi romantis, ending biasanya berakhir dengan kebahagiaan dan pernikahan.

3. Miskin Menjadi Kaya

Jenis ketiga yang umum dalam plot adalah perjalanan dari miskin menjadi kaya. Sama seperti jenis plot komedi, akhir dari plot miskin menjadi kaya pada umumnya berakhir dengan bahagia.

Cerita Bawang Merah Bawang Putih dan Cinderela adalah dua contoh populer untuk jenis plot ini. Ada perjalanan tokoh protagonis dari seorang menderita, miskin, ditindas, kemudian berjuang dan melalui serangkaian peristiwa yang pada akhirnya berakhir dengan bahagia.

4. Perjalanan Pahlawan

Penulis Gunung
Photo by Josh Hild on Pexels.com

Ini adalah jenis plot yang paling umum dalam cerita-cerita dengan tokoh utama protagonis sebagai hero atau pahlawan.

Dalam plot cerita pahlawan, tokoh protagonis harus mengalami dua hal yang paling pokok yaitu pengenalan dan pembalikan situasi. Biasanya ada sebuah kondisi dari luar yang memaksa sang pahlawan untuk bertindak dan mengatasi konflik cerita utama.

5. Kelahiran Kembali

Terus terang, sebagai penulis ini adalah salah satu jenis plot cerita yang paling saya sukai.

Dalam jenis plot kelahiran kembali, karakter utama cerita protagonis biasanya memiliki perspektif yang buruk mengenai kehidupan. Namun serangkaian peristiwa mengubah pandangan dirinya untuk kemudian menjadi pribadi yang lebih baik.

Salah satu novel Indonesia yang merefleksikan jenis plot ini dengan sempurna adalah MMA Trail. Kamu bisa mendapatkan novelnya disini.

6. Kebaikan Melawan Kejahatan

Plot kebaikan melawan kejahatan seringkali disebut juga sebagai plot overcoming the monster atau mengatasi monster.

Pengertian mudahnya ini adalah plot dimana tokoh protagonis berjuang melawan kejahatan yang kuat dan tangguh. Protagonis dapat saja adalah karakter tunggal atau dapat pula satu kelompok dengan misi yang sama.

Petarungan antara persaudaraan pembawa cincin melawan Sauron dalam The Lord of the Ring bisa dikategorikan sebagai plot kebaikan melawan kejahatan.

7. Perjalanan dan Pulang

Jenis plot cerita populer yang terakhir adalah perjalanan dan pulang. Plot ini menyampaikan perjalanan yang dialami oleh tokoh utama cerita untuk kembali kepada titik semula setelah mendapatkan kebijaksanaan dan pengalaman.

Praktiknya, jenis plot perjalanan dan pulang dapat memiliki kesamaan yang mirip dengan jenis plot kelahiran kembali. Hanya saja dalam plot perjalanan dan pulang, tokoh utama mengalami perjalanan sederhana dari satu titik ke titik lainnya untuk kemudian kembali pada titik semula.

Kadang-kadang dalam beberapa cerita, tokoh protagonis juga memperoleh kekayaan disamping mendapatkan pengalaman dan kebijaksanaan dalam perjalanannya.

Contoh Plot dalam Karya Sastra Populer

Penulis Gunung
Photo source: Kobo.com

Setelah memahami apa itu plot, strukturnya, perbedaannya dengan cerita dan juga jenis-jenisnya, sekarang saya akan mengajak kamu untuk melihat beberapa contoh plot dalam karya sastra populer di dunia.

1. Contoh Plot Tragedi

  • Macbeth karya William Shakespeare
  • Romeo and Juliet karya William Shakespeare
  • Anna Karenina karya Leo Tolstoy
  • Madame Bovary karya Gustave Flaubert
  • The Great Gatsby karya F. Scott Fizgerald

2. Contoh Plot Komedi

  • Emma karya Jane Austen
  • Pride and Prujudice karya Jane Austen
  • Love’s Labor’s Lost karya William Shakespeare
  • The Importance of Being Earnest karya Oscar Wilde
  • Lysistrata karya Aristhopanes

3. Contoh Plot Miskin Menjadi Kaya

  • Cinderella karya Charles Perrault
  • Oliver Twist karya Charles Dickens
  • Pygmallion karya George Bernard Shaw
  • Jane Eyre karya Charlotte Bronte
  • The Once and Future King karya T.H. White

4. Contoh Plot Perjalanan Sang Pahlawan

Apa itu plot?
Photo source: Gramedia Digital
  • The Hobbit karya J.R.R. Tolkien
  • The Martian karya Andy Weir
  • The Adventure of Huckleberry Finn karya Mark Twain
  • The Iliad karya Homer
  • Siddharta karya Herman Hesse

5. Contoh Plot Kelahiran Kembali

  • Snow White karya Jacob Grimm dan Wilhelm Grimm
  • Beauty and the Beast karya Gabrielle Suzanne Barbot
  • The Handmaid’s Tale karya Margaret Atwood
  • Beloved karya Toni Morrison
  • The Winter’s Tale karya William Shakespeare

6. Contoh Kebaikan Melawan Kejahatan atau Overcoming the Monster

  • The Lord of the Rings karya J.R.R. Tolkien
  • Harry Potter karya J.K. Rowling
  • Speak karya Laurie Halse Anderson
  • Dongeng Timun Emas (ini adalah contoh yang sederhana)
  • Film Avatar karya James Cameron

7. Contoh Plot Perjalanan dan Pulang

  • The Odyssey karya Homer
  • Alice’s Adventures in Wonderland karya Lewis Caroll
  • Great Expectation karya Charles Dickens
  • Their Eyes Were Watching God karya Zora Neale Husrton
  • Film Wild karya Jean Marc Valle yang diangkat dari Novel karya Cheryl Strayed berjudul Wild; From Lost to Found on the Pacific Crest Trail

Beberapa Cara Menaikkan Tensi Plot Cerita

Penulis Gunung
Photo by Pixabay on Pexels.com

Dalam penulisan plot cerita apa pun, harus ada pertumbuhan plot yang membuat tensi cerita semakin meningkat dan menegangkan. Apa pun jenis plot yang kamu pilih dalam penulisan, menaikkan tensi cerita melalui pengembangan plot adalah sebuah keharusan.

Ada banyak cara yang bisa kamu lakukan untuk menaikkan tensi plot dalam cerita. Akan tetapi yang paling penting adalah dengan menaikkan taruhan cerita yang akan di alami oleh tokoh utama.

Beberapa cara untuk menaikkan taruhan tersebut misalnya ialah;

  • Membuat bahaya fisik bagi tokoh utama.
  • Memasukkan tokoh sekunder yang membawa ketegangan lebih besar bagi cerita.
  • Memperkenalkan masalah baru kepada pembaca yang membawa kondisi tokoh utama semakin terjepit.
  • Memberikan tokoh cerita karakter yang rumit dan situasi yang membuatnya kesulitan.
  • Membuat rintangan yang bertubi-tubi menghalangi perjalanan tokoh cerita.
  • Memberikan efek keterbatasan waktu.
  • Dan lain sebagainya.

Kesimpulan

Nah, itu adalah uraian lengkap sebagai jawaban dari pertanyaan apa itu plot.

Plot dalam novel, film, drama atau karya sastra naratif apa saja, adalah komponen terpenting yang menjadikan karya tersebut utuh. Tanpa plot atau alur, sebuah cerita hanya berisi informasi-informasi peristiwa yang sama sekali tidak memiliki daya tarik bagi pembaca.

Plot memiliki struktur yang terbagi dalam beberapa elemen pendukung bangunan plot. Plot juga terdiri beberapa jenis yang paling umum dikenal dalam dunia sastra secara luas.

Dengan latihan yang disiplin dan tepat, kamu dapat melatih kemampuanmu membuat plot yang benar-benar bagus.

Jadi, selamat mencoba!

BACA JUGA:

Referensi; Masterclass, Litchart, Wikipedia dan beberapa blog penulisan lainnya.

Penulis terbaik

Anton Sujarwo

Saya adalah seorang penulis buku, content writer, ghost writer, copywriters dan juga email marketer. Saya telah menulis 19 judul buku, fiksi dan non fiksi, dan ribuan artikel sejak pertengahan tahun 2018 hingga sekarang.

Dengan pengalaman yang saya miliki, Anda bisa mengajak saya untuk bekerjasama dan menghasilkan karya. Jangan ragu untuk menghubungi saya melalui email, form kontak atau mendapatkan update tulisan saya dengan bergabung mengikuti blog ini bersama ribuan teman yang lainnya.

Tulisan saya yang lain dapat dibaca pula pada website;

Saya juga dapat dihubungi melalui whatsapp di tautan ini.

Fortopolio beberapa penulisan saya dapat dilihat disini: