5 LANGKAH MUDAH CARA MENULIS BUKU UNTUK PEMULA

Pada dasarnya setiap orang yang memiliki sesuatu untuk diberitahu kepada orang lain sebagai cerita, dapat menulis buku. Akan tetapi pada proses dan penerapannya, menulis buku tentu saja tidak sesederhana kedengarannya.

Untuk seorang pemula yang sama sekali belum memiliki sebuah buku sebelumnya, menulis buku bisa saja menjadi sebuah proyek besar yang mungkin sangat berat untuk dilakukan. Padahal jika faham cara menulis buku, proses ini sebenarnya dengan mudah dapat untuk dilakukan.

Bagaimana langkah mudah menulis buku meskipun kamu masih pemula?

Pada setiap penulis, tips menulis buku bisa saja memiliki spesifikasi yang berbeda-beda. Akan tetapi hampir dapat dipastikan untuk setiap penulis pemula yang ingin memulai perjalanan sebagai penulis buku, saran terbaik yang tak pernah ketinggalan disampaikan oleh para penulis kawakan adalah ketekunan dan kegigihan. Tekun, gigih dan disiplin adalah cara menulis buku fiksi, nonfiksi, cerpen ,atau bahkan artikel sederhana sekali pun. Tanpa kegigihan dan ketekunan, akan sangat sulit menyelesaikan buku jenis apa pun.

Meskipun demikian, tentu saja ada pula metode teknis yang dapat diterapkan sebagai langkah-langkah dalam menulis buku. Sekarang, kira-kira apa sajakah step by step yang dapat dilakukan oleh seorang penulis pemula supaya dapat merampungkan penulisan sebuah buku?

Nah, buat kamu yang tertarik untuk menjadi seorang penulis, langkah-langkah berikut tentunya bisa kamu praktikkan.

5 Langkah Cara Menulis Buku yang Mudah Dipraktikkan Untuk Pemula

Source: International Writer’s Collective

Saya sendiri telah menulis dan merilis 9 judul buku yang saat ini sudah beredar luas di masyarakat. Untuk dapat menulis buku seperti sekarang, memulainya sendiri adalah sesuatu yang tidak dapat dikatakan gampang. Saya suka menulis mungkin sudah sejak masih di SMP, namun untuk dapat menjadi seorang penulis buku, saya harus menunggunya hingga berumur 30 tahun.

Mengapa demikian lama? itu karena saya tidak tahu cara menulis buku untuk diterbitkan lalu kemudian dipublikasikan. Setelah mengetahui caranya seperti saat ini, maka menulis buku tidak lagi menjadi sesuatu yang sulit. Bahkan saya memiliki target untuk merilis setidaknya 4-5 judul buku setiap tahun, dan dua tahun belakangan, Allhamdulillah target itu tercapai.

Nah untuk kamu yang belum pernah menulis buku dan kemudian ingin menjadi penulis buku, maka beberapa langkah berikut ini bisa segera kamu lakukan. Apa saja langkahnya? Berikut kita bahas satu persatu.

PANDUAN PERTAMA: Temukan Alasan Mengapa Kamu Menulis Buku

Setiap orang memiliki alasan yang berbeda-beda dalam menulis buku. Ada yang memiliki motivasi menulis supaya menjadi orang terkenal, populer dan dielu-elukan banyak orang. Ada juga yang menulis karena terdorong hasrat ingin kaya dengan cara menjual buku. Sementara yang lain ada pula misalnya yang menulis karena rasa kebanggaan dan ingin melihat namanya tertera pada sampul depan sebuah buku.

Nah untuk kamu sendiri, apa sebenarnya tujuanmu ingin menulis buku? Apa alasan terbesar dan motivasi paling kuatmu ingin memiliki buku sendiri? Temukan alasan itu, gali motivasi tersebut dan jadikan sebagai landasan utama tujuan penulisanmu. Menemukan alasan terbesar mengapa kamu ingin menulis buku adalah jauh lebih penting daripada menulis buku itu sendiri, jadi pastikan kamu memiliki alasan yang kuat untuk melakukannya.

Source: The Write Practice

Dua hal yang perlu kamu ketahui tentang alasan sebagai motivasi menulis buku adalah sebagai berikut;

  • Alasan menulis adalah motivasi utama dalam menulis, pertahankan hal ini sebagai pondasi dasar bagi kamu untuk tetap menulis. Namun juga yang perlu diingat bahwa alasan juga harus realistis. Karena jika umpamanya kamu menulis hanya ingin cepat kaya dan terkenal, lantas bagaimana jika beberapa buku pertamamu tidak bisa mewujudkan hal itu? Apakah kamu akan berhenti menulis?
  • Poin kedua yang juga harus kamu pahami sebagai bagian penting dari alasan menulis buku adalah dengan menyadari bahwa menulis adalah kombinasi antara pekerjaan dan kegemaran, antara profesi dan juga hobi. Karena itu, penting sekali bagi kamu untuk menjadi alasan menulis sebagai unsur penting dalam landasan utama aktivitas menulismu.

PANDUAN KEDUA: Atur Sebuah Tempat Khusus Untukmu Menulis

Tidak perlu mewah dan mahal, hal terpenting dari tempat menulis adalah kamu nyaman saat ada di dalamnya dan fokus menghasilkan tulisan yang berkualitas.
Image: http://www.oldhousejournal.com

Panduan kedua yang dapat kamu lakukan sebagai bagian dari cara menulis buku yang menarik adalah dengan memgatur dan mempersiapkan sebuah tempat khusus sebagai wilayah kerjamu dalam menulis. Setiap penulis mungkin memiliki pertimbangan mereka masing-masing dalam membuat sebuat tempat kerja yang nyaman.

Ada yang lebih tertarik dengan membuat sebuah ruangan yang sepi dan terisolasi supaya dapat lebih fokus. Ada merasa lebih nyaman dengan menulis di kedai kopi atau cafe sambil melihat orang berlalu lalang. Sementara yang lain ada juga mungkin yang lebih menyukai sebuah tempat istimewa di antara kumpulan rak buku perpustakaan.

Setiap penulis memiliki standar dan selera tempat yang berbeda-beda saat menghasilkan tulisan. Meskipun demikian, minimnya gangguan dan terpenuhinya unsur ketenangan adalah syarat tempat menulis yang paling umum disukai para penulis.

Source: The Guardian

Dalam mengatur atau mensetting tempat menulis yang ideal, ada tiga hal sederhana yang juga penting untuk kamu perhatikan. Tiga hal  tersebut adalah;

  • Pertimbangkan tempat menulis yang membuatmu mudah untuk menjangkau semua keperluan penulisanmu. Hal ini bisa saja berarti kamu tidak perlu direpotkan dengan bolak-balik ke ruangan lain hanya untuk mengambil pulpen, penggaris, atau bahkan buku referensi.
  • Gunakan kursi yang nyaman. Meskipun terlihat sepele, namun kursi yang nyaman juga merupakan pendukung yang krusial dalam aktivitas menulis. Rasanya sulit untuk konsentrasi menulis jika punggungmu sakit karena kursi yang tidak nyaman.
  • Jadikan tempat tersebut sebagai tempat yang hanya kamu gunakan untuk menulis. Jadi ini semacam menciptakan sugesti dalam diri kamu sendiri, bahwa ketika kamu ada di dalam ruangan tersebut, fokusmu adalah memproduksi tulisan.

PANDUAN KETIGA: Jadikan Menulis Sebagai Kegiatan Rutin

Tidak ada satupun penulis besar dunia yang menjadikan menulis sebagai kegiatan sampingan. Untuk dapat menulis dengan baik, rutin menulis adalah cara yang paling efektif.
image: http://www.beritabaik.id

Panduan cara menulis buku fiksi atau pun non fiksi selanjutnya adalah dengan menjadikan aktivitas menulis sebagai bagian dari jadwal harian yang disiplin dilakukan setiap hari. Inspirasi memang kadang menghadirkan kata-kata indah penuh makna yang dalam, namun untuk menjadi seorang penulis yang sebenarnya, kamu tidak dapat menunggu inspirasi, tapi kamu harus menciptakannya.

Langkah ketiga ini adalah memaksa inspirasi itu muncul ketika ia tak kunjung datang saat kamu tunggu. Dengan menulis setiap hari secara konsisten dan disiplin, kamu akan terbiasa dengan berbagai ide dan pemikiran yang mengalir bahkan saat tanganmu masih menari di atas mesin ketik atau keyboard.  Selain itu, menulis secara rutin juga akan membuat kamu lebih produktif, lebih teratur dalam mencapai tujuan, dan juga lebih terlatih mengelola waktu harian.

Source: WiseStep

Ada tiga hal lain pula yang dapat kamu perhatikan terkait dengan menjadikan menulis sebagai bagian dari jadwal rutin harian ini. Ketiga hal tersebut adalah sebagai berikut;

  • Idealnya setiap penulis itu menulis setiap hari. Waktunya bisa bervariasi, mulai dari 30 menit bahkan hingga lebih dari 3 jam. Dalam satu minggu, hal ini setidaknya dilakukan dalam lima hari, walau pun untuk para penulis besar dan serius, mereka akan melakukannya setiap hari.
  • Beberapa orang memiliki jadwal menulis yang disesuaikan dengan kesibukan lain mereka.  Ada yang suka pagi, malam hari atau bahkan sore hari. Sementara saya pribadi lebih suka menulis pada dini hari, berkisar antara pukul 02:30 WIB sampai dengan pagi hari, atau sampai anak-anak saya bangun. Yang terpenting dalam hal ini adalah jangan sampai waktu menulismu bertabrakan dengan tugas rutin dan wajib, yang juga tidak dapat kamu tinggalkan.
  • Mengatur waktu menulis secara disiplin dan efektif, artinya juga mengatur beberapa hal lain dalam kehidupan sendiri.  Semakin disiplin dan tertata proses menulis yang dilakukan, maka akan semakin baik pula hasilnya. Namun jangan lupa pula, istirahat yang cukup dan waktu buat keluarga tetap adalah hal utama yang jangan sampai rusak karena prioritas waktu menulis  yang berlebihan.

PANDUAN KEEMPAT: Tentukan Target Harian dan Tenggat Waktu Penulisan

Jadikan target dan tenggat waktu sebagai pemacu semangatmu dalam menulis. Cara menulis buku dengan target dan tenggat waktu juga dapat melatih diri menjadi lebih disiplin.
image: http://www.tckpublishing.com

Selanjutnya yang perlu dilakukan untuk menjadi seorang penulis buku yang baik adalah dengan senantiasa menetapkan target dan tujuan kepenulisan itu sendiri. Target penulisan ini kemudian dapat kamu sesuaikan berdasarkan tenggat waktu yang juga bisa kamu tetapkan sendiri. Konsisten dalam melakukan hal ini, akan membuat kamu produktif dan disiplin dalam mencapai tujuan.

Bayangkan misalnya kamu setiap hari menulis 300 kata atau satu halaman, selama satu bulan kamu sudah menulis 30 halaman, dan selama satu tahun kamu sudah menulis 360 halaman dengan jumlah kata lebih dari 100.000, dan itu sudah jadi sebuah buku yang dapat kamu publikasikan.

Pada tahap ini logika cara menulis buku novel yang jumlah katanya adalah 100.000, maka kamu harus menulisnya paling tidak satu halaman setiap hari, atau sekitar 300 kata setiap harinya.

Source: Medium

Dalam menetapkan target penulisan ini, beberapa hal yang juga perlu kamu perhatikan misalnya adalah;

  • Pasang target yang rasional, yang dapat kamu kerjakan setiap hari, dan yang dapat kamu patuhi dengan konsisten. Pribahasa sedikit-sedikit menjadi bukit selaras dengan panduan nomor empat ini.
  • Gunakan tenggat waktu dan targetmu sebagai acuanmu dalam menulis. Seperti yang dijelaskan sebelumnya, jika kamu ingin memiliki novel dengan jumlah kata 100.000, maka tenggatnya adalah satu tahun dan kamu harus menulisnya minimal satu halaman setiap hari.

PANDUAN KELIMA: Selama Proses Menulis, Lupakan Pengeditan

Lupakan editing saat sedang menulis, setelah naskah selesai waktumu untuk mengedit akan sangat banyak.
image: http://www.thewritelife.com

Ini adalah langkah terakhir dari panduan menulis buku yang sederhana dan mudah untuk pemula. Pada bagian ini, buang jauh-jauh keinginanmu untuk segera mengedit apa yang telah kamu tulis.

Selama sedang menulis, fokuslah hanya pada tulisanmu saja. Tidak perlu diperhatikan pengetikan ganda yang keliru, typho yang berceceran, atau apa pun yang mungkin membuat kamu ingin segera memperbaikinya.

Menambahkan kata yang kurang atau memperbaiki typho yang sedikit mungkin tidak akan menjadi masalah, namun jika sampai membuatmu menjadi kehilangan fokus menulis karena lebih tertarik mengedit, kamu akan menemui kendala. Inspirasi dan idemu bisa berubah karena masalah editing saat menulis, jadi menulislah tanpa khawatir harus mengedit.

Saya secara pribadi  biasanya akan menyelesaikan naskah buku saya hingga 100%, barulah kemudian saya mengeditnya. Memang mengedit membutuhkan waktu yang tidak sedikit, saya bahkan kadang harus 3 sampai 4 kali membaca ulang naskah dan menmperbaikinya hingga merasa naskah itu  sudah sesuai dengan saya harapkan. Dan itu tidak masalah, sebagai penulis profesional itu adalah bagian dari keindahah pekerjaan yang kita miliki.

Source: SEOclerk

Namun jika kamu tetap merasa harus mengedit tulisanmu sesegera mungkin, mungkin tips berikut bisa kamu praktikkan untuk melakukannya;

  • Jika kamu menyediakan waktu menulismu adalah 2  jam dalam satu hari atau 120 menit, maka kamu mungkin bisa menyisihkan 20 menit terakhir untuk membaca ulang tulisanmu dan melakukan pengeditan. Gunakan sedikit saja waktu produktivitas menulismu untuk mengedit, karena setelah naskahmu selesai, waktumu sepenuhnya adalah melakukan pengeditan.
Source: Pexels.com

Dengan mempraktikan 5 panduan cara menulis buku di atas, pada dasarnya kamu sudah dapat menghasilkan buku dengan produktif jika kamu melakukannya secara konsisten dan disiplin.

Ingatlah kembali bahwa profesi menulis bukanlah sebuah profesi yang hanya menyusun kata dan kalimat yang kemudian dicetak pada tumpukan kertas. Namun lebih daripada itu, menulis adalah berbagi, adalah seni, adalah menyebarkan sebuah manfaat untuk orang banyak.

Jadi, mari dilakukan dengan sepenuh hati, mari menulis dengan cara terbaik yang bisa kita lakukan…


Note:

Tulisan Anton Sujarwo lainnya dapat dibaca pula pada website;

Penulis blog ini juga membuat bimbingan kepenulisan secara online dan offline. Kamu dapat menghubungi penulis melalui form kontak yang disediakan untuk mengikuti kelas menulis yang disediakan.