7 JENIS TOKOH PEMBUNUH BERANTAI DALAM NOVEL THRILLER

Dalam penulisan novel thriller, tema tentang pembunuh berantai adalah salah satu yang paling populer. Tokoh serial killer menjadi sangat terkenal dan menginspirasi banyak penulis thriller untuk bermain dengan imajinasi mereka mengenai kehidupan seorang pembunuh berantai.

Seorang pembunuh berantai di novel thriller memiliki motivasi yang beragam dalam menjalankan aksi mereka. Nah, motivasi ini pula yang kemudian menentukan seberapa kuat penokohan atau karakteristiknya dalam cerita.

Buat kamu yang tertarik untuk menulis novel thriller dengan tema tentang pembunuh berantai, saya akan mengajak kamu mengenal jenis-jenis pembunuh berantai berdasarkan motivasinya dalam artikel Penulis Gunung kali ini.

KAMU PUNYA KISAH HIDUP MENARIK UNTUK DIJADIKAN BUKU NAMUN BINGUNG CARA MENULISKANNYA?

Jenis-jenis Pembunuh Berantai dalam Novel Thriller Berdasarkan Motivasinya

Photo by lilartsy on Pexels.com

Ketika menciptakan karakter antagonis seorang pembunuh berantai dalam penulisan novel thriller, hal pertama yang harus kamu lakukan adalah memastikan motivasinya.

Jadi, apa yang mendorong seorang tokoh cerita untuk melakukan pembunuhan berulang? Mengapa ia melakukan hal tersebut?

Banyak cerita yang menempatkan pembunuh berantai dalam satu motivasi yang sangat umum seperti psikopat dan kriminal murni. Akan tetapi, ternyata ada lebih banyak pendorong yang bisa menjadikan seseorang sebagai pembunuh berantai.

Nah, beberapa motivasi pendorong yang populer adalah 7 hal berikut ini;

  1. Pembunuh berantai yang dimotivasi oleh visi (visioner)
  2. Pembunuh berantai yang dimotivasi oleh misi (tujuan misi, biasanya rasis)
  3. Pembunuh berantai yang dimotivasi oleh dominansi
  4. Pembunuh berantai yang dimotivasi oleh hedonis
  5. Pembunuh berantai yang dimotivasi oleh nafsu
  6. Pembunuh berantai yang dimotivasi oleh sensasi
  7. Pembunuh berantai yang dimotivasi oleh rasa senang

Sekarang mari kita bahas satu-persatu.

#1 Pembunuh Berantai yang Dimotivasi oleh Visi

Pembunuh berantai novel thriller
Photo by Engin Akyurt on Pexels.com

Jenis pertama dan sangat umum dijadikan sebagai tema dalam penulisan novel thriller adalah pembunuh berantai visioner. Ini adalah sebutan untuk seorang pembunuh berantai yang melakukan aksinya karena didorong oleh ‘sesuatu’ dari dalam dirinya sendiri. Dorongan itu bisa dalam bentuk bisikan, perintah dan lain sebagainya.

Seringkali pembunuh berantai visioner adalah orang yang juga mengalami gangguan kejiwaan, psikosis dan mental.

Penyakit ini membuat mereka kehilangan identifikasi yang jelas antara dunia nyata dan khayal. Bahkan pada banyak kondisi, penderita psikosis seringkali menganggap bahwa dunia nyata sebagai khayalan dan sebaliknya.

Beberapa ciri penting dari seorang pembunuh berantai dengan dorongan visi misalnya adalah

  • Penderita psikosis dan kekacauan pikiran, mereka menderita delusi dan halusinasi.
  • Korban yang dibunuh dipilih secara acak.
  • Seringkali melakukan pembunuhan tanpa perencanaan.
  • Meyakini bahwa mereka melakukan pembunuhan karena mendapat perintah, dibisiki dan diminta terus-menerus.
  • Tidak begitu tertarik untuk menutupi pembuhunan yang ia lakukan. Jika pun seorang pembunuh visioner berusaha menutupi jejak pembunuhan mereka, maka akan dilakukannya tidak secara total.

Contoh pembunuh berantai legendaris yang termasuk dalam kategori visioner misalnya adalah;

  • Richard Chase – Ia membunuh 13 orang korbannya dari tahun 1977 – 1978. Richard meyakini bahwa darahnya akan menjadi serbuk dan hilang. Untuk mencegah hal itu terjadi, ia harus meminum darah orang lain.
  • Herbert Mullin – Ia membunuh 13 orang dari tahun 1972 – 1973. Alasan Herbert adalah pembunuhan yang ia lakukan sebagai pengorbanan supaya tidak terjadi gempa bumi di California.

#2 Pembunuh Berantai dengan Motivasi Mission Oriented

Photo source: USA Today

Ini mungkin salah satu jenis pembunuh berantai terkejam di dunia. Orang seperti ini melakukan pembunuhan karena mereka menilai korban tidak layak untuk hidup dan harus dilenyapkan.

Sebagian besar pembunuh berantai jenis ini adalah rasis, sebagian lagi didorong oleh kebencian yang hebat atau dendam kesumat yang sangat dahsyat. Pembunuh berantai dengan dorongan misi memilih target dengan sangat baik, melacaknya, kemudian melakukan pembunuhan dengan cepat dan efisien.

Dalam pikiran pembunuh berantai jenis ini, targetnya adalah entitas yang harus disingkirkan dari muka bumi.

Tidak seperti pembunuh berantai visioner yang melakukan pembunuhan karena dorongan ‘gaib’ berupa bisikan atau visi. Pembunuh dengan misi khusus ini membunuh dalam kondisi yang sepenuhnya sadar. Mereka menilai pembunuhan yang mereka lakukan sebagai sebuah kebaikan untuk tujuan mulia.

Nah, oleh sebab itulah mereka kadang menargetkan homo seksual, LGBT, pekerja seks komersial dan lain sebagainya.

Dalam pandangan para pembunuh berantai itu, profesi-profesi tersebut adalah sampah dan harus dilenyapkan dari muka bumi.

Beberapa ciri penting dari seorang pembunuh dengan orientasi tujuan seperti ini adalah;

  • Biasanya terorganisir dengan sangat rapi.
  • Memilih target dan merencanakan pembunuhan dengan matang.
  • Mereka tidak mengalami gangguan kejiwaan, bukan penderita psikosis atau halusinasi.
  • Targetnya adalah kelompok tertentu dari masyarakat seperti pekerja seks, perempuan, sentimen warna kulit, penganut suatu agama, dan kelompok bangsa.
  • Menghabisi targetnya dengan cepat dan efisien, biasanya mereka lebih memilih menggunakan pistol atau senapan dibandingkan pisau dan tangan mereka sendiri.
  • Menghindari kontak mata langsung dengan korbannya.

Contoh pembunuh berantai yang dimotivasi oleh orientasi misi semacam ini misalnya adalah;

  • Joseph Paul Franklin – Tahun 1977 – 1980, Paul adalah seorang penganut faham aneh yang mengganggap bahwa perkawinan antar ras sebagai bentuk kejahatan kepada Tuhan. Siapa pun yang menikah dengan orang yang berbeda rasnya, layak untuk dihukum. Demikian pemikiran Paul.

#3 Pembunuh Berantai dengan Motivasi Dominansi

Photo by Alex Green on Pexels.com

Ini adalah salah satu jenis pembunuh berantai yang paling umum dan paling banyak ditemukan. Baik dalam kehidupan nyata atau dalam dunia fiksi, pembunuh yang didorong oleh keinginan untuk mendominasi korbannya lebih banyak ditemukan.

Para pembunuh berantai dengan dorongan ini, biasanya merasakan inferior, ketidakberdayaan, takut ditolak, traumatis sewaktu anak-anak atau yang lainnya. Tindakan melakukan pembunuhan dan mendominasi korban mereka adalah cara mereka untuk menunjukkan kekuatan dan kekuasaan mereka atas orang lain.

Pembunuh berantai yang termasuk dalam jenis ini biasanya lebih teliti, lebih tenang dan lebih sabar dalam aksi mereka. Sebagian dari pembunuhan yang mereka lakukan bahkan sangat terencana.

Dominansi yang diupayakan oleh pembunuh berantai jenis ini tidak berhenti bahkan ketika korbannya sudah mati.

Pada kesempatan yang lain, pembunuh berantai terkejam dengan motivasi dominansi juga memutilasi korban mereka. Lebih jauh bahkan serial killer jenis juga kadang melakukan tindakan necrofilia atau melakukan hubungan intim dengan mayat korbannya.

Beberapa ciri paling umum dari pembunuh berantai dengan motivasi dominansi misalnya adalah;

  • Tujuan utama pembunuhan adalah untuk menunjukkan kekuasaan atas korbannya, atau mendominasi korbannya.
  • Dilatarbelakangi oleh ketakutan, kegelisahan, takut ditolak, dilecehkan masa kecil, dan lain-lain.
  • Lebih tenang, teliti dan sabar dalam aksinya.
  • Kadang-kadang akan menyimpan barang-barang korbannya sebagai satu souvenir.

Contoh pembunuh berantai dengan motivasi dominansi mudah untuk ditemukan. Salah satunya mungkin adalah apa yang ditampilkan film Wrong Turn dimana para pembunuh adalah orang-orang yang terlahir dari proses incest atau perkawinan sedarah.

#4 Pembunuh Berantai dengan Motivasi Hedonis

Photo source: Grunge

Para pembunuh bayaran dengan tujuan uang sudah tentu dapat dimasukkan dalam kategori ini.

Namun pengertian hedonis dalam perspektif yang lebih luas tentu saja tidak sekedar uang. Pada banyak pembagiannya nanti, kamu juga akan melihat bahwa kelompok pembunuh berantai hedonis juga terbagi lagi dalam beberapa sub kategori, yaitu;

  • Pembunuh berantai dengan motivasi seks.
  • Pembunuh berantai dengan motivasi sensasional, dan
  • Pembunuh berantai dengan motivasi uang dan kekayaan.

Pembunuh jenis ini disebut sebagai hedonis karena alasan mereka membunuh adalah untuk sesuatu yang hedon sekali yakni seks, materialistik, kesenangan, dan sensasional.

Dikarenakan tiga jenis dari pembunuh berantai selanjutnya merupakan bagian dari jenis hedonisme, maka pada praktik penulisanya dalam novel thriller, kamu juga dapat memilih salah satunya sebagai tokoh cerita.

Supaya lebih komprehensif, berikut penjelasan selengkapnya dari ketiga jenis pembunuh berantai yang tercakup dalam kategori hedonis ini.

#5 Pembunuh Berantai dengan Motivasi Seks (Syahwat atau Nafsu)

Photo Source: IMDb

Ini adalah satu jenis pembunuh berantai terkeji di dunia. Pelaku yang melakukan pembunuhan berantai kategori ini didorong oleh nafsu seksual untuk mendapatkan kepuasan dengan memperkosa, membunuh, memutilasi bahkan necrofilia!

Nah, jika kamu menulis novel thriller dengan menampilkan karakter pembunuh berantai yang aksinya didorong oleh nafsu seksual, maka ia termasuk dalam kategori ini.

Pembunuh berantai jenis ini berfantasi mengenai apa yang mereka perbuat itu dalam waktu yang lama sampai mereka memiliki keberanian untuk melalukan pembunuhan yang pertama. Namun dorongan nafsu dan kesulitan untuk mengendalikannya, maka pembunuhan-pembunuhan selanjutnya dapat terjadi pada jarak yang lebih pendek.

Dari sisi metode yang dilakukan, pembunuh dengan motivasi seksual bertolak belakang dengan pembunuh berantai yang didorong oleh misi. Jika serial killer rasisme membunuh korban mereka dengan cepat dan efisien, pembunuh berantai dengan latar belakang seksual justru sebaliknya.

Dorongan nafsu seksual akan meminta mereka untuk melakukan kontak langsung dengan korban. Mereka mungkin akan menggunakan pisau, senjata tajam lain, dan tangan mereka sendiri untuk memghabisi nyawa korbannya.

Ciri-ciri paling umum dari seorang pembunuh berantai dengan dorongan nafsu seksual adalah;

  • Memperkosa, memutilasi, dan menyakiti korbannya karena hal itu memberi mereka kepuasaan secara seksual dari jiwa mereka yang sakit.
  • Sering berfantasi tentang kekerasan dan mengalami kesulitan untuk mengendalikannya.
  • Lebih mengutamakan melakukan pembunuhan dalam jarak dekat dan kontak langsung.
  • Akan lebih banyak menggunakan tangan atau pisau dibandingkan pistol atau pun senapan.

#6 Pembunuh Berantai dengan Motivasi Sensasional

pembunuh berantai novel thriller
Photo by Harrison Haines on Pexels.com

Jenis ini adalah pembunuh berantai paling biadab dan mungkin saja paling mengerikan di dunia.

Bagaimana tidak? Pembunuh berantai dengan dorongan sensasi adalah mereka yang membunuh orang lain hanya karena ingin tahu bagaimana rasanya.

Kata kunci pembunuh berantai yang masuk dalam kategori ini adalah mereka melakukan pembunuhan karena mereka merasakan kepuasan, kesenangan dan adrenalin saat melakukan hal tersebut.

Ini juga termasuk jenis pembunuh berantai yang sangat banyak diaplikasikan dalam film-film fiksi atau novel fiksi kontemporer.

Pembunuh berantai sensasional mungkin akan membiarkan korbannya lari dan berusaha melepaskan diri hanya agar mereka bisa mengejarnya dan menyiksanya kembali. Perbuatan sadis, brutal dan sangat mengerikan bisa menjadi salah satu ciri khas dari para pembunuh berantai yang tergabung dalam kategori ini.

Biasanya pembunuh ini akan kehilangan minat setelah korbannya tidak bernyawa. Hilangnya respon dan tanggapan dari korban membuat pembunuh yang termasuk kategori ini juga kehilangan minatnya.

Ciri-ciri pembunuh berantai dengan dorongan sensasional misalnya adalah;

  • Perbuatan menyakiti dan menghilangkan nyawa orang lain membuat mereka bersemangat dan senang.
  • Menikmati aksi berburu korbannya dan menangkap mereka layaknya binatang.
  • Sering ditemukan pelakunya adalah orang-orang yang memiliki latar belakang penolakan dan merasa diri mereka tidak berdaya.
  • Kehilangan minat kepada korbannya setelah mereka mati.

#7 Pembunuh Berantai dengan Motivasi Material (Kesenangan)

pembunuh berantai novel thriller
Photo by Davide Baraldi on Pexels.com

Jika tokoh antagonis dalam novel thriller yang kamu tulis melakukan serangkaian pembunuhan berantai dengan tujuan mendapat uang, harta warisan, uang asuransi dan semacamnya, maka ia masuk dalam jenis pembunuh berantai yang terakhir ini.

Ini adalah pembunuhan yang tujuan utamanya adalah finansial dan keuntungan materi.

Jadi, hampir tidak mungkin pelaku akan menyiksa dan memutilasi korbannya. Intinya adalah, pembunuhan hanya dilakukan sebagai bagian dari cara untuk mencapai tujuannya.

Jika kamu menulis satu novel thriller dengan tokoh antagonis adalah pembunuh berantai seorang wanita, maka motivasi materi akan lebih masuk akal baginya.

Berdasarkan data, pembunuh berantai wanita di dunia didominasi oleh tujuan ini. Mereka membunuh untuk mendapatkan uang, perhiasan, materi dan kekayaan. Kontak fisik bukan sebuah keharusan dalam aksinya, karena itu penggunaan racun bahkan alat bantu metafisik lain (seperti sihir, santet, dan teluh) juga sangat mungkin untuk jenis pembunuh berantai satu ini.

Beberapa ciri paling penting dari pembunuh berantai dengan motivasi materialisme adalah sebagai berikut;

  • Membunuh untuk mendapatkan uang dan kekayaan.
  • Sering meggunakan racun dan alat bantu lain yang bisa bersifat metafisik.
  • Tidak mendapatkan kenikmatan saat membunuh, karena tujuannya hanya supaya korban cepat mati.
  • Dapat menunggu waktu yang sangat lama dalam melakukan pembunuhan karena tidak ada desakan dari dalam diri mereka sendiri.

BACA JUGA:

Nah, itu adalah 7 jenis pembunuh berantai yang bisa kamu adaptasikan dalam cerita novel thriller yang kamu tulis. Dengan memahami pengertian dan ciri-ciri di atas, membangun karakteristik penokohan tokoh antagonis cerita akan lebih mudah untuk kamu lakukan.

Semakin terasa realistis karakteristiknya, semakin menarik ia bagi pembaca.

Meskipun tentu saja beberapa informasi mengenai pembunuh berantai di atas bukanlah hal yang kaku. Namun, penggambarannya sudah cukup untuk kamu jadikan sebagai materi dasar untuk membuat tokoh antagonis pembunuh berantai yang kuat dalam cerita yang kamu tulis.

Jadi, selamat menulis novel thriller, ya.

Mau jadi penulis?

Yuk, bergabung dalam kelas menulis online Penulis Gunung ID

Penulis terbaik

Anton Sujarwo

Saya adalah seorang penulis buku, content writer, ghost writer, copywriters dan juga email marketer. Saya telah menulis 17 judul buku, fiksi dan non fiksi, dan ribuan artikel sejak pertengahan tahun 2018 hingga sekarang.

Dengan pengalaman yang saya miliki, Anda bisa mengajak saya untuk bekerjasama dan menghasilkan karya. Jangan ragu untuk menghubungi saya melalui email, form kontak atau  mendapatkan update tulisan saya dengan bergabung mengikuti blog ini bersama ribuan teman yang lainnya.

Tulisan saya yang lain dapat dibaca pula pada website;

Saya juga dapat dihubungi melalui whatsapp di tautan ini.

Fortopolio beberapa penulisan saya dapat dilihat disini:

Satu pendapat untuk “7 JENIS TOKOH PEMBUNUH BERANTAI DALAM NOVEL THRILLER

Tinggalkan komentar