5 Tips Cara Menulis Novel Romantis

Jadi, kamu ingin menulis novel romantis?

Menulis cerita romantis dalam bentuk novel memiliki keunikannya sendiri sehingga tidak bisa sembarangan. Ada beberapa hal penting yang harus seorang penulis perhatikan oleh siapa pun yang ingin membuat sebuah cerita romantis yang menarik.

Nah, untuk kamu yang ingin menulis cerpen atau novel romantis, ulasan berikut saya persembahkan untuk kamu.

Kamu punya kisah hidup menarik untuk dijadikan buku namun bingung cara menuliskannya?

Daftar Isi Artikel

  1. 5 Tips Rahasia Menulis Novel Romantis
    1. 1. Pilih Genre yang Paling Menarik Hatimu
    2. 2. Beri Perhatian Lebih pada Setting
    3. 3. Buat Tokoh Cerita Memiliki Karakteristik yang Kuat
    4. 4. Lampaui Ekspektasi Pembaca
    5. 5. Hati-Hati dengan Adegan Intim
    6. Tingkatkan skill menulismu

5 Tips Rahasia Menulis Novel Romantis

Cara menulis novel romantis
Photo by picjumbo.com on Pexels.com

Menulis novel romantis itu susah-susah gampang.

Artinya; ini adalah penulisan cerita yang umum dengan konteks yang sederhana, namun cerita romantis juga akan menjadi hambar jika cara menuliskannya tidak menarik.

Hal yang cukup mengganggu bagi saya secara pribadi adalah ketika beberapa orang menyamakan antara novel romantis dan novel porno. Ini adalah dua jenis penulisan yang sama sekali berbeda, narasi vulgar sama sekali bukan unsur yang harus ada dalam sebuah cerita dengan tema romantisme.

Apakah kamu ingin menulis novel romantis remaja atau benar-benar mendalam seperti The Notebook dan drama korea, 5 tips berikut ini layak kamu gunakan untuk mewujudkannya.

1. Pilih Genre yang Paling Menarik Hatimu

Cara menulis cerita romantis
Photo by Suzy Hazelwood on Pexels.com

Novel romantis memiliki banyak sub genre yang tentu dapat kamu sesuaikan dengan yang paling kamu minati.

Jika kamu menikmati drama yang hadir di antara sosok-sosok misterius dalam balutan suasana mistis yang sakral, kamu bisa mencoba menulis novel romantis misteri. Jika kamu lebih suka menjelajah waktu dan berbagai peristiwa di masa lalu, kamu mungkin bisa mencoba menulis novel romantis sejarah.

Penulis novel romantis yang sukses biasanya adalah mereka yang menulis untuk satu tema yang mereka sukai. Dengan memilih sub genre yang tepat, kamu akan memiliki peluang yang sama untuk menghasilkan karya romantis yang luar biasa.

Jadi, temukan sub genre sebagai ceruk penulisan romantis yang benar-benar menarik hatimu.

Ada banyak sekali genre yang bisa kamu pilih untuk dijadikan tema novel romantismu. Keindahan cinta remaja dalam fiksi kontemporer, kegelisahan dalam perjuangan masa depan dalam fiksi distopia, dan masih banyak lagi.

Temukan sub genre fevoritmu kemudian fokuskan cerita romantismu dalam tema tersebut.

2. Beri Perhatian Lebih pada Setting

Cara membuat cerpen romantis
Photo by Taryn Elliott on Pexels.com

Romantisme tidak hanya tercipta karena cerita dan karakter saja, namun juga oleh tempat. Nah, untuk itulah dalam menulis novel romantis yang baik, setting atau latar menjadi bagian yang penting untuk kamu perhatikan.

Bayangkan semua tempat-tempat paling indah dalam imajinasimu dan jadikan itu sebagai setting cerita.

Jika kamu misalnya menulis fiksi romantis kontemporer, kamu bisa membuat setting di Kapadokia, Turki, dengan latar balon udara yang berterbangan. Di Perancis, kamu bisa membuat setting dengan latar belakang menara Eifel yang gemerlapan. Jika di Indonesia sendiri, tentu kamu dapat lebih banyak menemukan setting dengan eksotisme menakjubkan.

Selain setting dalam pengertian tempat, setting dalam artian waktu atau budaya juga perlu kamu gali pula untuk menghasilkan romantisme yang totalitas.

Jika kamu menulis novel fiksi sejarah di abad pertengahan, kamu mungkin tertarik melukiskan satu adegan dimana tokoh protagonis dan kekasihnya sedang berkuda dengan pemandangan indah di belakang mereka.

Atau jika novel romantismu adalah tentang fantasi, tentang antariksa yang masuk dalam kategori fiksi ilmiah, kamu pun dapat melakukan hal yang sama.

Intinya adalah; bangun latar belakang cerita untuk mendukung romantisme yang ada didalamnya.

3. Buat Tokoh Cerita Memiliki Karakteristik yang Kuat

cerita romantis remaja
Photo by Tuu1ea5n Kiu1ec7t Jr. on Pexels.com

Novel romantis atau cerita romantis hanya dibuat sekuat dinamika hubungan tokoh cerita dan kekasihnya. Jadi, buat ini lebih hebat dan benar-benar memberi ruang bagi tokoh protagonis untuk berkembang dari awal hingga ending cerita.

Coba kamu perhatikan bagaimana roman yang ditulis oleh Hamka yang berjudul Tenggelamnya Kapal Van der Wijk.

Di sana, semua elemen cerita, semua latar belakang, dan semua perkembangan yang disampaikan kemudian, berpusat pada besarnya rasa cinta yang terbangun dalam hati tokoh protagonis kepada kekasih hatinya.

Perubahan karakteristik tokoh cerita pada awal, pertengahan dan akhir cerita memberikan pembaca satu perspektif yang sangat kompleks mengenai dimanika cinta yang dimiliki oleh tokoh protagonis.

Kamu bisa menggunakan contoh lain misalnya dengan memberikan latar belakang protagonis adalah seorang penjahat yang kemudian mengalami perubahan drastis setelah bertemu dengan orang yang ia cintai.

Dukungan karakteristik yang kuat dari tokoh protagonis, antagonis dan juga tokoh pendukung cerita lainnya, akan memastikan novel romantismu benar-benar menjadi lebih menarik untuk dibaca.

4. Lampaui Ekspektasi Pembaca

Novel romantis remaja
Photo by Andrea Piacquadio on Pexels.com

Ada dua hal yang perlu kamu lakukan dalam hal ini, yaitu;

  1. Jangan takut terjebak dengan drama cinta yang sudah umum, dan
  2. Jangan takut untuk melakukan sesuatu yang diluar harapan pembaca.

Mari kita mulai dengan membahas yang pertama.

Drama cinta yang paling menarik kadang tidak jauh dari tema-tema yang sudah sangat familiar seperti; musuh menjadi kekasih, jatuh cinta dengan sahabat sendiri, cinta dilarang karena perbedaan status sosial, budaya, keyakinan, dan masih banyak lagi.

Ini adalah beberapa contoh tema kisah romantisme yang sangat umum dan kamu tidak perlu alergi dengannya. Gunakan saja salah satu tema tersebut sebagai tema besar ceritamu kemudian kembangkan dalam detail-detail yang lebih khas dengan gaya penulisanmu sendiri.

Jadi, tidak perlu kamu mati-matian menemukan drama tema cinta romantisme yang benar-benar berbeda dan baru.

Jika ide ceritamu benar-benar merasa sangat relevan dengan salah satu tema umum yang ada maka ambil saja itu. Racikan spesifik dalam cerita yang akan membuat novel romantismu nanti tetap istimewa.

Sekarang kita bahas yang kedua; lampaui ekspektasi pembaca.

Nah ini lebih dari sekedar membuat plot twist yang menarik, namun juga memastikan kesimpulan cerita benar-benar selangkah lebih maju daripada yang ada dalam benak pembaca.

Misalnya begini; Ketika kamu mengetahui bahwa semua pembaca mengharapkan happy ending sebagai penyelesaian konflik dalam novelmu, maka lakukan sebaliknya.

Atau gunakan ending yang berbeda sebagai jawaban harapan pembaca.

Ini cara yang berani dan beberapa penulis mungkin menolaknya. Namun, kamu akan selangkah di depan dengan memberikan cerita yang berbeda daripada yang sekedar sudah dibayangkan oleh para pembaca.

5. Hati-Hati dengan Adegan Intim

Menulis novel romantis
Photo by cottonbro on Pexels.com

Beberapa penulis berpendapat bahwa adegan seks atau adegan intim adalah keharusan dalam sebuah novel romantis.

Terus terang saya tidak setuju.

Menulis adegan intim dalam sebuah cerita romantis itu sah-sah saja, namun ia tetap harus dilakukan dengan sangat hati-hati.

Jika dilakukan terlalu vulgar, itu akan mengubah novel romantismu menjadi novel porno. Dan kamu harus membedakan antara kualitas sastra romantis dengan sebuah cerita porno.

Adegan intim atau adegan dewasa dalam novel romantis hanya boleh kamu gunakan jika tujuannya adalah untuk beberapa hal berikut, misalnya;

  • Mengembangkan karakter.
  • Memajukan plot.
  • Menjadi kunci satu bagian penting dalam cerita.

Adegan seks dalam cerita romantis itu adalah sesuatu yang rentan, terutama untuk pembaca dengan budaya timur yang kuat di Indonesia. Penulis tidak semestinya menjabarkan detail adegan erotis karena mereka sendiri menyukainya.

Jadi intinya, jika kamu ingin memasukkan adegan erotis dalam cerita romantismu itu tidak masalah. Tapi lakukan dengan hati-hati dan pastikan tujuannya sesuai dengan yang seharusnya.

BACA JUGA:


Tingkatkan skill menulismu

Yuk, gabung di Kelas Menulis Online Penulis Gunung dan keterampilan menulismu akan naik satu level


Penulis terbaik

Anton Sujarwo

Saya adalah seorang penulis buku, content writer, ghost writer, copywriters dan juga email marketer. Saya telah menulis 17 judul buku, fiksi dan non fiksi, dan ribuan artikel sejak pertengahan tahun 2018 hingga sekarang.

Dengan pengalaman yang saya miliki, Anda bisa mengajak saya untuk bekerjasama dan menghasilkan karya. Jangan ragu untuk menghubungi saya melalui email, form kontak atau  mendapatkan update tulisan saya dengan bergabung mengikuti blog ini bersama ribuan teman yang lainnya.

Tulisan saya yang lain dapat dibaca pula pada website;

Saya juga dapat dihubungi melalui whatsapp di tautan ini.

Fortopolio beberapa penulisan saya dapat dilihat disini: