Apa Itu Prolog dan Epilog: Pengertian & Perbedaannya

Beberapa penulis menggunakan prolog atau epilog dalam novel mereka supaya cerita yang disampaikan lebih mudah diterima oleh pembaca. Tapi, apa itu prolog dan epilog sebenarnya?

Artikel berikut ini akan membahas pengertian prolog dan epilog, perbedaan keduanya dan apa tujuan penulisan prolog dan epilog dalam sebuah cerita.

Jadi, pastikan kamu membaca artikel ini sampai selesai.

Kamu punya kisah hidup menarik untuk dijadikan buku namun bingung cara menuliskannya?

Daftar Isi Artikel

  1. Apa itu Prolog dan Epilog?
    1. Pengertian Prolog
    2. Pengertian Epilog
    3. Perbedaan Antara Prolog dan Epilog
    4. Tujuan Penulisan Prolog dan Epilog
      1. a. Tujuan Prolog
      2. b. Tujuan Epilog
    5. Kesimpulan
    6. Mau jadi penulis?

Apa itu Prolog dan Epilog?

Apa itu prolog dan epilog?
Photo by Pixabay on Pexels.com

Baik prolog mau pun epilog pertamakali muncul dalam sejarah pada masa kejayaan pementasan teater Yunani kuno. Kedua istilah ini kemudian tidak hanya populer dalam pementasan drama dan teater, namun juga dalam penulisan atau sastra.

Dalam sastra, penggunaan epilog dan prolog telah menyebar luas. Penulis besar seperti G.R.R. Tolkien pun pernah menggunakannya dalam karya-karya monumental miliknya.

Lantas apa sebenarnya epilog dan prolog itu?

Pengertian Prolog

Pengertian paling mudah dari prolog adalah pengantar sebuah cerita yang terletak sebelum bab utama.

Namun jika memaknai prolog secara lebih komplit maka pengertiannya adalah sebuah tindakan, uraian dan pendahuluan yang penulis gunakan untuk mengantar pembaca pada dunia cerita yang sesungguhnya.

Dengan tujuannya sebagai pengantar pembaca menuju inti cerita, prolog biasanya sangat memikat dan memiliki percikan untuk menggoda pembaca untuk masuk lebih jauh ke dalam cerita.

Untuk sebuah cerita dengan kompleksitas yang tinggi, prolog dapat menjadi cara yang menarik untuk mempermudah pembaca memasukinya sejak halaman pertama.

Pengertian Epilog

Lalu, apa itu epilog?

Epilog juga memiliki makna yang kurang lebih sama dengan prolog, hanya saja posisinya setelah cerita utama selesai. Artinya, jika prolog berada di awal bab pertama maka epilog ada di bagian setelah bab terakhir.

Dengan kata lain dapat disimpulkan bahwa epilog adalah sebuah perangkat sastra yang terpisah dari cerita utama dan diletakkan setelah cerita selesai dan ending sudah ditetapkan.

Epilog selalu ada di akhir cerita dan pada umumnya ia tidak terlalu panjang.

Perbedaan Antara Prolog dan Epilog

Perbedaan prolog dan epilog
Photo by Monstera on Pexels.com

Ini adalah sesuatu yang sederhana untuk dipahami dengan melihat pengertian dan tujuan penulisan keduanya.

Supaya lebih simpel, tabel di bawah ini akan membantu kamu melihat perbedaannya.

PrologEpilog
Ditempatkan di awal bab pertama.Di tempatkan setelah bab terakhir.
Berfungsi sebagai pengantar pembaca untuk masuk dalam dunia cerita utama.Epilog tidak tepat dikatakan sebagai penutup karena ia seperti bab tersendiri yang memperkuat bangunan cerita.
Memudahkan pembaca untuk memahami dunia cerita utama sejak halaman awal novel.Memberikan pandangan bagi pembaca untuk melihat ke depan apa yang akan terjadi dengan berbagai elemen cerita utama.

Dalam praktiknya, penulis dapat sangat bebas untuk menggunakan epilog dan prolog dalam cerita mereka.

Beberapa pembaca mungkin hanya tertarik menggunakan prolog tanpa epilog, sementara yang lain sebaliknya, hanya menggunakan epilog saja dan tidak mengawali pokok cerita dengan prolog.

Namun ada pula pembaca yang menggunakan keduanya dalam karya mereka; menempatkan prolog di awal cerita dan epilog di akhir cerita. Dan tidak ada masalah dengan semua pilihan tersebut.

Tujuan Penulisan Prolog dan Epilog

Apa itu prolog?
Photo by Adam Borkowski on Pexels.com

Dengan memahami bahwa epilog adalah bagian dalam sebuah cerita yang ada setelah bab terakhir dan prolog adalah sebaliknya, kamu mungkin sudah dapat memperkirakan tujuan kedua perangkat sastra ini dalam sebuah novel.

Supaya lebih mudah, berikut saya akan menyederhanakannya.

a. Tujuan Prolog

Ada beberapa tujuan utama mengapa seorang penulis memberikan prolog dalam karya mereka. Jika kamu tertarik menggunakan prolog pula, beberapa tujuan berikut adalah yang penting untuk kamu pertimbangkan.

  1. Memberikan bayangan kepada pembaca mengenai peristiwa apa saja yang akan muncul dalam cerita. Ini dapat memberikan satu proyeksi kepada pembaca bahwa ia akan menemukan berbagai kejadian menarik dalam cerita utama nantinya.
  2. Memberikan informasi latar belakang cerita. Dalam kasus lain, prolog juga berguna sebagai cara untuk memberikan informasi kepada pembaca mengenai latar belakang konflik dalam cerita utama.
  3. Membantu pembaca untuk bisa mengidentifikasi salah satu sudut pandang yang penting dalam cerita utama. Biasanya, sudut pandang seperti ini dibutuhkan untuk cerita dengan tema-tema yang complicated atau membutuhkan sudut pandang tertentu supaya lebih mudah dipahami.

Prolog seringkali mengalami miskonsepsi karena hampir mirip dengan kata pengantar, prakata atau pendahuluan. Pada kenyataannya, prolog tentu berbeda dengan pendahuluan, kata pengantar atau pun prakata.

Untuk lebih jelasnya mengenai perbedaan antara perangkat literasi yang ada pada awal buku ini, kamu dapat membaca artikel saya sebelumnya; Prolog dan perbedaannya dengan prakata, kata pengantar atau pendahuluan.

b. Tujuan Epilog

Epilog juga sering disalahartikan sebagai penutup karena letaknya yang ditempatkan setelah bab terakhir sebuah novel. Epilog sudah jelas bukan penutup yang memberikan kesimpulan, menegaskan pesan atau mengajak pembaca untuk melakukan sesuatu tindakan.

Secara spesifik, tujuan epilog adalah sebagai berikut;

  1. Sebagai informasi tentang tokoh cerita setelah konflik utama selesai dan ending ditetapkan. Beberapa cerita membutuhkan penjelasan seperti ini; apa yang terjadi kemudian setelah cerita berakhir? Nah, epilog dapat digunakan sebagai cara untuk menginformasikannya.
  2. Sebagai cara yang lebih mudah dan jelas untuk mempertegas pesan dari cerita. Ini berbeda dengan kesimpulan yang membuat penulis mengunci keseluruhan buku dalam beberapa intisari paling penting. Epilog akan mempertahankan irama cerita utama, hanya akan membuka mata pembaca untuk lebih berfokus pada nilai-nilai, pesan dan amanat yang dimuat oleh cerita.
  3. Memberi peluang bagi penulis untuk menghadirkan kelanjutan cerita melalui sekuel. Dengan memberikan epilog di akhir cerita, kamu juga dapat ‘membocorkan’ informasi kepada pembaca bahwa akhir yang dicapai bukan akhir yang sebenarnya. Ada sebuah cerita lanjutan yang sedang kamu persiapkan dalam sekuel berikutnya.

Kesimpulan

apa itu epilog?
Photo by EKATERINA BOLOVTSOVA on Pexels.com

Epilog dan prolog adalah dua perangkat sastra yang tidak wajib digunakan dalam sebuah cerita seperti novel dan roman. Jika prolog ditempatkan di awal cerita sebelum bab pertama, maka epilog ditempatkan di akhir cerita setelah bab terakhir dan ending cerita sudah tercapai.

Dengan tujuan penulisan yang tepat, baik prolog dan epilog tentu mampu meningkatkan daya tarik sebuah novel. Sebelum mengaplikasikan penggunaan prolog atau epilog, pastikan kamu memahami maksud dan tujuan penulisannya terlebih dahulu.

Intinya adalah; prolog dan epilog adalah perangkat sastra yang menarik dan sangat fungsional jika penulisannya dilakukan secara tepat dan sesuai tujuannya. Namun jika novelmu memang tidak membutuhkan epilog, jangan memaksakan diri untuk tetap menggunakannya.

Selamat menulis.

BACA JUGA:


Mau jadi penulis?

Yuk, ikuti kelas menulis online kami dan mulai hasilkan mahakaryamu sekarang.


Penulis terbaik

Anton Sujarwo

Saya adalah seorang penulis buku, content writer, ghost writer, copywriters dan juga email marketer. Saya telah menulis 17 judul buku, fiksi dan non fiksi, dan ribuan artikel sejak pertengahan tahun 2018 hingga sekarang.

Dengan pengalaman yang saya miliki, Anda bisa mengajak saya untuk bekerjasama dan menghasilkan karya. Jangan ragu untuk menghubungi saya melalui email, form kontak atau  mendapatkan update tulisan saya dengan bergabung mengikuti blog ini bersama ribuan teman yang lainnya.

Tulisan saya yang lain dapat dibaca pula pada website;

Saya juga dapat dihubungi melalui whatsapp di tautan ini.

Fortopolio beberapa penulisan saya dapat dilihat disini:

2 tanggapan untuk “Apa Itu Prolog dan Epilog: Pengertian & Perbedaannya

Komentar ditutup.