Novel Fiksi Sejarah : Pengertian dan Cara Menulisnya

Novel Fiksi Sejarah

Novel fiksi sejarah adalah salah satu genre novel fiksi yang paling banyak diminati. Meskipun fiksi, novel jenis ini juga memberikan pembaca satu sudut pandang menarik tentang sebuah peristiwa yang pernah terjadi di masa lalu.

Ada banyak novel fiksi sejarah terbaik yang masih bisa kamu nikmati hingga sekarang. Dari War and Peace karya Leo Tolstoy hingga Max Havelaar karya Multatuli, dunia penuh dengan sastra fiksi dengan latar sejarah yang menginspirasi.

Lalu, apa itu novel fiksi sejarah sebenarnya?

Saya akan mengajak kamu untuk membahasnya secara lengkap dalam artikel ini.

Kamu punya kisah hidup menarik untuk dijadikan buku namun bingung cara menuliskannya?

Daftar Isi Artikel

  1. Pengertian Novel Fiksi Sejarah
  2. Jenis-jenis Novel Fiksi Sejarah
    1. 1. Novel Roman Sejarah atau Historical Romance
    2. 2. Novel Fiksi Sejarah Biografi
    3. 3. Novel Fiksi Petualangan dan Misteri Sejarah
    4. 4. Novel Fiksi Sejarah Alternatif
    5. 5. Novel Fiksi Sejarah Epik
  3. Contoh-contoh Novel Fiksi Sejarah
  4. Cara Membuat Novel Fiksi Sejarah
    1. 1. Lakukan Riset Latar Belakang Cerita
    2. 2. Hindari Pemborosan Informasi
    3. 3. Sumber Konflik Harus Berakar dari Setting
    4. 4. Gunakan Dialog Asli Hanya yang Dimengerti oleh Pembaca
    5. 5. Gunakan Sudut Pandang yang Menarik
  5. Kesimpulan

Pengertian Novel Fiksi Sejarah

Novel Fiksi Sejarah

Jadi, apa itu fiksi sejarah?

Novel fiksi sejarah adalah sebuah karya sastra yang mengambil setting atau latar belakang satu peristiwa yang pernah terjadi di masa lalu. Tokoh dalam fiksi sejarah bisa saja adalah fiksi namun setting, plot dan alurnya nyata.

Atau dalam kondisi yang lain, fiksi sejarah juga sangat fleksibel.

Artinya bisa saja tokoh ceritanya asli, namun settingnya rekayasa. Atau lebih kompleks lagi dengan membuat setting dan tokoh cerita adalah sesuatu yang nyata namun alur cerita, plot dan konfliknya rekayasa.

Dalam banyak contoh novel fiksi sejarah Indonesia atau di luar negeri, perpaduan dan fleksibilitas ini dapat dengan mudah ditemukan. Tokoh-tokoh dalam Max Havelaar mungkin adalah fiksi, tapi tentu kamu tahu sendiri jika konflik, penderitaan rakyat akibat penjahahan Belanda dan setting dalam novel itu adalah sesuatu yang nyata.

Jenis-jenis Novel Fiksi Sejarah

Novel Fiksi Sejarah

Sepertinya halnya novel fiksi romantis, novel fiksi sejarah dapat dibagi dalam beberapa sub genre. Satu novel fiksi sejarah dapat saja termasuk dalam beberapa jenis sub genre sekaligus.

Novel fiksi sejarah dapat menjadi fiksi spekulatif jika dalam penceritaannya ia memberikan kemungkinan-kemungkinan seumpama arah sejarah berbelok pada masa lampau. Fiksi sejarah juga dapat menjadi fiksi romantis jika kamu memberikan pencarian dan perjuangan untuk sebuah hubungan asmara di dalamnya.

Tanpa menyepelekan banyaknya sub genre yang relevan, berikut adalah 5 jenis sub genre yang paling populer dalam dunia penulisan novel fiksi sejarah.

1. Novel Roman Sejarah atau Historical Romance

Jenis pertama adalah historical romance atau novel fiksi sejarah romantis.

Nah, apa yang dimaksud dengan sejarah romantis?

Mudahnya novel fiksi sejarah romantis adalah kisah romansa yang terjadi di masa lalu.

Jadi, jika kamu menulis sebuah novel dengan setting masa lalu dan berfokus pada hubungan romantisme yang terjadi di antara antar tokoh ceritanya, maka itu sudah cukup untuk disebut sebagai novel sejarah romantis.

Contoh novel sejarah fiksi dengan kategori romantis misalnya ialah hubungan romantis antara puteri kerajaan Mataram dan seorang prajurit dari kerajaan Demak.

Dalam contoh itu, kamu bisa saja membuat settingnya nyata dengan menggunakan data sejarah yang valid. Sementara keberadaan tokoh cerita seperti puteri dan prajurit adalah imajiner atau rekayasa.

2. Novel Fiksi Sejarah Biografi

penulis gunung
Photo by Adil on Pexels.com

Ini seperti yang kamu lihat, menggabungkan tiga kata sekaligus yaitu; fiksi, sejarah dan biografi.

Dengan menggabungkan ketiga kata ini maka dapat diartikan bahwa novel fiksi sejarah biografi adalah sebuah karya fiksi yang memceritakan biografi seseorang yang benar-benar ada di masa lampau.

Bagaimana? Terdengar membingungkan?

Benar, itu karena fiksi sejarah adalah satu jenis sastra yang menggabungkan antara realitas dan fiksi, kenyataan dan rekayasa, dan itu dapat saja terlihat tidak ada bedanya.

Jadi, dapat dikatakan bahwa novel fiksi sejarah biografi juga demikian.

Tokoh sejarahnya benar-benar ada, tapi jalan cerita hidupnya dan konflik yang ia hadapi, dapat saja hanya sebuah rekayasa imajinasi sang penulis.

3. Novel Fiksi Petualangan dan Misteri Sejarah

Jenis yang ketiga ini juga dapat saja merupakan kombinasi dari beberapa kata seperti; sejarah, misteri, petualangan, thriller dan lain sebagainya.

Ciri khas paling mudah untuk mengenali karya sastra yang termasuk dalam kategori novel fiksi sejarah petualangan dan misteri adalah setting dan konfliknya.

Sebagai novel sejarah fiksi, sudah pasti waktunya adalah di masa lampau. Sementara sebagai novel petualangan dan misteri, maka konfliknya akan berkutat tentang bahaya, misteri dan upaya petualangan.

4. Novel Fiksi Sejarah Alternatif

Novel Fiksi Sejarah
Photo source: Film art

Bagaimana jika kapal Titanic tidak pernah tenggelam?

Bagaimana jika saat mencari pulau penghasil rempah-rempah, Christopher Columbus tidak mencapai benua Amerika, tetapi pulau yang lain?

Atau, bagaimana jika serangan Jepang atas Pearl Harbour itu tidak pernah terjadi?

Nah, itu adalah beberapa contoh pertanyaan yang dapat kamu gunakan sebagai awalan dalam menulis fiksi sejarah alternatif.

Dengan contoh-contoh tersebut kamu pastinya sudah dapat menyimpulkan bahwa fiksi sejarah alternatif adalah karya sastra yang menyodorkan imajinasi seumpama satu peristiwa sejarah di masa lalu tidak terjadi seperti yang diketahui sekarang.

Fiksi sejarah alternatif memiliki relevansi yang hampir identik dengan fiksi spekulatif.

Hanya saja pada akar peristiwa yang digunakan sebagai titik tolak cerita, harus bersumber dari sumber sejarah yang valid.

5. Novel Fiksi Sejarah Epik

Sub genre populer yang terakhir dari fiksi sejarah adalah epik atau saga. Ini adalah jenis cerita fiksi sejarah yang bercampur dengan hikayat, dongeng, legenda dan berkorelasi pula dengan cakupan peristiwa besar dan luas di masa lalu.

Jika kamu menulis novel fiksi sejarah Indonesia dengan jenis saga atau epik, kamu mungkin akan dituntut untuk mengambil satu peristiwa yang benar-benar melibatkan seluruh negeri. Dalam artian Indonesia secara keseluruhan.

Peristiwa sejarah yang besar tersebut harus benar-benar berpengaruh secara kasat mata bagi seluruh wilayah Indonesia sehingga dalam novel dapat terbangun satu dunia yang benar-benar baru sebagai syaratnya untuk dapat disebut sebagai epik atau saga.

Contoh-contoh Novel Fiksi Sejarah

Novel Fiksi Sejarah
Photo source: Amazon

Tentu saja ada ribuan contoh novel sejarah fiksi yang bisa disebutkan sebagai genre yang mewakili sastra yang satu ini.

Untuk kamu yang tertarik menulis novel fiksi sejarah dengan jenis sub genre apa pun, saran pertamanya adalah dengan memperbanyak referensi terlebih dulu. Jadi, baca novel sejarah sebagai gambaran seperti apa novel itu dalam perspektif penulis yang sudah berhasil menuliskannya.

Nah, berikut adalah beberapa contoh yang bisa kamu jadikan pilihan sebagai cara berkenalan dengan genre ini.

  1. The Personal Librarian karya Marie Benedict
  2. Max Havelaar karya Multatuli atau Dr. Douwes Decker
  3. All the Light We Cannot See karya Anthony Doerr
  4. War and Peace karya Leo Tolstoy
  5. The Three Musketeers karya Alexandre Dumas
  6. Ronggeng Dukuh Paruk karya Ahmad Tohari
  7. Gadis Kretek karya Ratih Kumala
  8. Tetralogi Buru karya Pramoedya Ananta Toer
  9. Amba karya Laksmi Simajuntak
  10. The Book of Negroes karya Lawrence Hill

Cara Membuat Novel Fiksi Sejarah

Setelah kamu membaca satu atau dua contoh novel fiksi sejarah sebagai referensi atau gambaran penulisannya, sekarang saya akan mengajak kamu untuk melihat beberapa tips paling penting untuk menulisnya

1. Lakukan Riset Latar Belakang Cerita

Novel Fiksi Sejarah
Photo by JJ Jordan on Pexels.com

Ciri khas paling penting dari penulisan fiksi sejarah adalah setting atau latar ceritanya.

Latar ini memiliki pengertian yang tidak bisa secara sempit kamu terjemahkan sebagai tempat di masa lampau saja. Dalam penulisan fiksi sejarah, setting juga mengandung makna waktu, budaya, sosial, ilmu pengetahuan dan teknologi, bahkan lebih luas lagi.

Artinya, ada serangkaian riset yang harus kamu lakukan untuk mendapatkan akar ceritanya dalam kehidupan nyata berdasarkan sumber-sumber yang akurat.

Dengan riset inilah kemudian kamu dapat menemukan kekuatan cerita yang kamu tuliskan.

Semakin dekat kamu pada kondisi yang realistis berdasarkan akar sejarah yang sesungguhnya, akan semakin kuat pengaruh novelmu dalam imajinasi para pembaca. Perhatianmu pada detail yang terkecil sekali pun dalam riset akan membantu untuk mencapai tujuan tersebut.

Riset yang dilakukan dengan sungguh-sungguh akan menghasilkan komposisi cerita yang lebih baik dan lebih dapat dipercaya, dalam pengertiannya sebagai fiksi. Elemen-elemen dasar sejarah sebagai akar cerita akan dapat dilihat lebih utuh bagi pembaca karena itu hal ditulis berdasarkan penelitian yang serius.

2. Hindari Pemborosan Informasi

Novel Fiksi Ilmiah
Photo by Julia Volk on Pexels.com

Dalam menulis novel fiksi sejarah, hindari untuk memberikan informasi yang terlampau berlebihan di awal cerita.

Ini sama seperti menulis fiksi misteri, thriller atau fantasi. Kamu mungkin memiliki jutaan hal yang ingin disampaikan kepada pembaca, tapi pastikan itu kamu lakukan sesuai dengan waktu dan tempatnya.

Dengan banyaknya informasi mengenai sejarah dan latar yang sudah kamu dapatkan dalam riset, sebagai penulis, tentu hadir keinginan dalam hatimu untuk membagikan itu kepada pembaca pula. Nah, itu adalah hal yang harus kamu lakukan dengan hati-hati.

Maksudnya begini; biarkan informasi itu hadir secara alami.

Artinya jika memang belum saatnya bagi pembaca untuk mendapatkan informasi tersebut, maka tahan saja dulu. Jangan menumpahkan informasi di awal cerita di saat plot cerita sesungguhnya belum membutuhkan hal itu.

Tips yang bisa kamu gunakan dalam langkah ini misalnya adalah;

  • Jangan menggambarkan sesuatu terlampau rinci. Biarkan pembaca melakukan interpretasi dengan imajinasi mereka sendiri.
  • Pertimbangkan menggunakan dialog untuk menjelaskan sesuatu. Alih-alih membuatnya dalam narasi deskripsi, mengapa tidak membiarkan tokoh cerita sendiri yang menceritakan hal tersebut kepada pembaca.

3. Sumber Konflik Harus Berakar dari Setting

building castle figures facade
Photo by Pixabay on Pexels.com

Tips penting selanjutnya adalah dengan memastikan bahwa akar konflik cerita utama itu haruslah bersumber dari settingnya.

Apa pun jenis novel sejarah yang kamu tulis, apakah itu romance hostorical fiction, apakah itu misteri dan petualangan sejarah, apakah itu fiksi sejarah spekulasi atau pun fiksi sejarah alternatif, selalu pastikan akar masalah yang timbul sebagai konflik utama berasal dari settingnya.

Contohnya begini;

Jika kamu menulis novel fiksi sejarah kerajaan yang sudah berlalu beberapa abad sebelumnya, maka setting atau latarnya adalah tentang kerajaan, tentang budayanya, tentang sosialnya, dan tentang segala sesuatu yang menjadi elemen penting kerajaan-kerajaan pada masa lampau.

Praktiknya kemudian ialah, dari elemen-elemen inilah konflik utama semestinya muncul.

Jika kamu menulis sebuah fiksi sejarah romantis yang berkisah hubungan antara prajurit dan puteri raja pada contoh sebelumnya, maka lihat apakah setting pada masa itu mendukung konfliknya.

Jadi, konflik apa yang paling tepat dalam hubungan cinta kasih antara seorang puteri raja dan seorang prajurit jika perspektif ini ditarik pada zaman dimana setting itu digunakan?

4. Gunakan Dialog Asli Hanya yang Dimengerti oleh Pembaca

penulis gunung
Photo source: Pinterest

Menggunakan dialog native atau pribumi memang baik untuk memberikan kesan orisinalitas latar cerita. Tapi bagaimana jika pembacamu tidak mengerti dialog tersebut? Atau mereka mengalami kesulitan untuk mengucapkannya?

Misalnya kamu menulis sebuah cerita tentang perjuangan dengan latar belakang Perang Aceh. Untuk memberikan efek yang lebih kuat, kamu kemudian menggunakan dialog yang orisinil bahasa Aceh.

Tapi bagaimana jika pembacamu tidak mengerti maksudnya?

Betul, kamu memang bisa memberikan terjemahan pada footer halaman supaya pembaca mengerti artinya. Tapi jika seluruh halaman diisi dengan footer berisi translate, tentu saja itu tidak nyaman lagi untuk dibaca.

Lantas bagaimana mengatasinya?

Tips yang paling mudah adalah dengan menggunakan dialog latar hanya pada bagian-bagian yang paling tepat saja.

Seruan, panggilan dan makian adalah bagian yang paling tepat untuk kamu mengaplikasikan dialog yang menggunakan bahasa asli latar novel fiksi sejarahmu.

5. Gunakan Sudut Pandang yang Menarik

Penulis gunung

Tips terakhir yang tidak kalah penting untuk kamu perhatikan ketika menulis novel sejarah adalah dengan memilih sudut pandang penulisan yang paling menarik. Pelajari dengan seksama, dari kacamata siapa novel fiksi sejarah tersebut paling pas untuk kamu sampaikan kepada pembaca.

Apakah kamu akan menggunakan sudut pandang orang pertama sebagai pelaku dimana pembaca dapat masuk ke dalam cerita melalui kacamata tokoh protagonis secara langsung?

Atau kamu juga dapat memilih untuk menggunakan sudut pandang orang ketiga serba tahu yang memberi kamu kekuasaan untuk menceritakan berbagai elemen cerita yang tidak mungkin disampaikan oleh karakter cerita?

Dengan latar cerita masyarakat patriarki yang menomorduakan wanita, menarik misalnya kamu menggunakan sudut pandang karakter wanita secara langsung. Atau pada kesempatan lain saat menulis novel sejarah epik, rumitnya dunia dalam novel lebih mudah untuk disampaikan dari sudut pandang orang ketiga serba tahu.

Intinya adalah; amati dan pelajari dengan seksama bagaimana kamu ingin pembaca mengikuti novel fiksi sejarah yang kamu tulis tersebut.

BACA JUGA:

Kesimpulan

Novel fiksi sejarah merupakan gabungan antara unsur setting sejarah pada masa lampau sebagai pendukung utama cerita dengan elemen fiksi yang bersifat rekayasa. Konflik utama dari novel historical fiction juga haruslah berasal dari latar atau setting cerita itu sendiri.

Novel fiksi sejarah juga merupakan ranah yang luas untuk menghasilkan mahakarya. Kamu dapat memilih dan mempelajari sub genre atau jenis fiksi sejarah apa pun yang paling tepat untuk kamu tuliskan.

Selanjutnya, dengan mengikuti beberapa tips penulisan fiksi sejarah sebelumnya, kamu sudah bisa memulai novel fiksi sejarahmu sendiri.

Jadi, selamat mencoba!

Abadikan kisah hidupmu

Bergabung dalam Kelas Menulis Online dan mulai buat mahakaryamu

Kelas Menulis Online
Penulis terbaik

Anton Sujarwo

Saya adalah seorang penulis buku, content writer, ghost writer, copywriters dan juga email marketer. Saya telah menulis 19 judul buku, fiksi dan non fiksi, dan ribuan artikel sejak pertengahan tahun 2018 hingga sekarang.

Dengan pengalaman yang saya miliki, Anda bisa mengajak saya untuk bekerjasama dan menghasilkan karya. Jangan ragu untuk menghubungi saya melalui email, form kontak atau mendapatkan update tulisan saya dengan bergabung mengikuti blog ini bersama ribuan teman yang lainnya.

Tulisan saya yang lain dapat dibaca pula pada website;

Saya juga dapat dihubungi melalui whatsapp di tautan ini.

Fortopolio beberapa penulisan saya dapat dilihat disini: