Cara Membuat Bab Dalam Novel Dengan Mudah

Ada serangkaian cara membuat bab dalam novel supaya struktur penceritaannya dapat tersusun dengan baik. Di samping itu, struktur penyusunan bab yang tepat dalam novel juga memberikan kemudahan bagi pembaca untuk mengikuti cerita dan mengambil jeda jika mereka memang membutuhkannya.

Penulisan bab atau chapter dalam menulis novel membutuhkan beberapa pertimbangan untuk mendapatkan hasil yang tepat. Beberapa penulis kadang mengalami kebingungan melakukannya.

Nah, apa itu chapter dalam novel dan apa saja pertimbangan dalam menyusunnya?

Saya akan mengajak kamu mengulasnya berikut ini.

Kamu punya kisah hidup menarik untuk dijadikan buku namun bingung cara menuliskannya?

Daftar Isi Artikel

  1. 8 Tips Cara Membuat Bab Dalam Novel
    1. 1. Awali dengan Aksi
    2. 2. Akhiri Setiap Bab dengan Informasi yang Berhubungan
    3. 3. Berikan Tujuan Spesifik Setiap Bab
    4. 4. Gunakan Judul Bab yang Membantu Fokus
    5. 5. Variasikan Panjang Bab
    6. 6. Tunjukkan Sudut Pandang yang Berbeda
    7. 7. Seimbangkan Masing-masing Bab
    8. 8. Beri Ruang untuk Fleksibilitas
    9. Kesimpulan
    10. Mau jadi penulis?

8 Tips Cara Membuat Bab Dalam Novel

Cara membuat bab dalam novel
Photo by Karolina Grabowska on Pexels.com

Berbeda dengan cerpen yang bisa kamu habiskan dalam satu kali duduk, novel akan membutuhkan waktu yang lebih lama untuk diselesaikan. Jumlah yang panjang harus dipecah-pecah dalam beberapa bagian yang lebih kecil supaya lebih mudah untuk dituliskan sekaligus juga lebih mudah diikuti oleh pembaca.

Membagi bagian-bagian dalam novel inilah yang disebut sebagai bab atau chapter.

Format penulisan novel harus terbagi dalam beberapa bab supaya membuatnya menarik. Jika pembagian bab dalam buku non fiksi adalah dengan membagi bagian berdasarkan topikpembahasan, maka dalam novel tidak harus demikian.

Pembagian chapter atau bab dalam novel dapat lebih complicated lagi karena ia bisa terpisah berdasarkan alasan yang lebih dari sekedar pokok bahasan. Seorang penulis mungkin akan membagi bab dalam novelnya berdasarkan perkembangan plot, aksi dan narasi drama, atau apa pun pertimbangan lainnya.

Jika kamu adalah penulis yang sekarang sedang menyusun bab dalam novelmu, beberapa tips berikut ini bisa sangat membantumu untuk melakukannya.

1. Awali dengan Aksi

Cara membuat bab dalam novel, Menulis bab pertama dalam novel
Photo by Helena Lopes on Pexels.com

Banyak penulis yang menganggap salah satu kunci kesuksesan dalam menulis novel adalah bagaimana cara menulis bab pertama novel itu sendiri. Jika kamu sukses membuat bab pertama menarik bagi pembaca, akan lebih besar peluang bagi mereka untuk menyukai ceritamu selanjutnya.

Tapi bagaimana cara membuat chapter yang pertama dari sebuah novel?

Saran yang paling baik dan mudah adalah dengan memulainya melalui sebuah aksi, sebuah tindakan atau sebuah gerakan yang aktif.

Ada aktivitas yang aktif dalam bab pertama yang bisa kamu demonstrasikan kepada pembaca. Gerakan ini dapat dilakukan oleh tokoh cerita mana saja yang kamu pilih sebagai pembuka novelmu. Apakah tokoh protagonis, antagonis atau tritagonis tidak akan menjadi masalah, yang penting adalah aksi mereka yang bergerak sebagai pembukanya.

Mengapa novel harus dibuka dengan sesuatu yang bergerak?

Tidak ada penjelasan khusus mengenai mengapa bagian pertama novel harus diawali dengan gerakan.

Namun secara psikologis, adegan yang aktif dimana tokoh cerita bergerak akan jauh lebih menarik dibandingkan tokoh cerita yang misalnya termenung memikirkan dirinya sendiri sambil menatap larikan senja.

2. Akhiri Setiap Bab dengan Informasi yang Berhubungan

Cara menulis bab dalam novel
Photo by Travis Saylor on Pexels.com

Beberapa penulis lebih cenderung menggunakan cliffhanger atau akhir yang menggantung untuk menyudahi salah satu bagian dalam ceritanya. Tujuannya adalah, supaya terbangun rasa penasaran pada pembaca untuk langsung membuka halaman pada bab setelahnya.

Itu tentu adalah cara yang menarik dan bisa kamu praktikkan dalam novelmu sendiri.

Antara bab dalam sebuah novel harus memiliki ikatan yang kuat, laksana sebuah rantai yang saling berhubungan. Ada sebuah korelasi yang sambung menyambung sehingga ketika pembaca telah mencapai akhir dari sebuah bab, ia seolah diajak kembali untuk masuk pada bab selanjutnya.

Tentu saja ada jeda dalam setiap bab yang kamu berikan supaya pembacamu bisa bernapas, meletakkan buku dan beristirahat sejenak.

Akan tetapi yang paling penting adalah, hubungkan setiap bab dengan informasi baru, keterangan penting, konflik atau apa saja yang memastikan pembaca novel terus masuk dalam cerita dan mengikutinya dengan baik.

3. Berikan Tujuan Spesifik Setiap Bab

Cara membuat bab dalam novel
Photo by Susanne Jutzeler on Pexels.com

Tidak peduli berapa pun jumlah bab dalam novel yang kamu rencanakan, ia seharusnya tidaklah kamu tulis hanya untuk sekedar menghamburkan kata-kata saja.

Maksudnya bagaimana?

Maksudnya adalah setiap bab yang kamu tuliskan haruslah memiliki tujuan penting untuk memajukan plot yang sudah kamu siapkan.

Kamu bisa membuat bab pertama misalnya untuk memperkenalkan karakter utama, atau memperkenalkan konflik awal atau apa saja. Kemudian di bab selanjutnya kamu bisa mempersiapkan dengan tujuan yang lain seperti pertemuan protagonis dan antagonis, atau adegan perkelahian, kejar-kejaran dan lain sebagainya.

Hal yang paling penting adalah; tetapkan poin penting apa yang ingin kamu sampaikan kepada pembaca dalam bab tersebut?

Jika poin penting itu sudah kamu temukan sekarang tingkatkan kreativitasmu dengan mengajukan pertanyaan lanjutan seperti; apa yang bisa membuat bab tersebut lebih menarik? Apa yang bisa kamu tambahkan?

4. Gunakan Judul Bab yang Membantu Fokus

Cara membuat bab dalam novel
Photo by Monstera on Pexels.com

Judul bab berguna sebagai peta yang mudah untuk membuat kamu sebagai penulisnya dapat lebih fokus pada penceritaan. Maksudnya, judul bab dapat kamu buat menjadi sesuatu yang berdiri sendiri dengan maksud sebagai titik-titik plot yang dapat kamu sambung dalam penulisannya.

Dengan kata lain judul bab tidak hanya dapat menggambarkan darimana semua cerita didalamnya berasal, namun juga kemana cerita tersebut akan menuju.

Pada sudut pandang yang lain, judul bab juga dapat menjadi satu bentuk anggukan lembut yang kamu berikan kepada pembaca mengenai janji yang sudah kamu sampaikan pada daftar isi atau pun pada sinopsis.

Tidak perlu memaksakan diri untuk menggunakan kata-kata yang rumit dan indah sebagai judul sebuah bab. Tapi pastikan bahwa judul bab tersebut dapat mewakili tema besar yang menjadi pokok penceritaannya.

5. Variasikan Panjang Bab

Cara membuat bab dalam novel
Photo by Karolina Grabowska on Pexels.com

Tips selanjutnya untuk menyusun bab yang tepat dalam novel adalah memvariasikan panjang setiap bab. Variasi setiap bab ini juga bukan hanya dari sisi panjangnya saja, namun juga bisa dari sisi tensinya.

Memvariasikan panjang dan tensi setiap bab dapat memberikan banyak manfaat bagi pembacamu.

Setelah kamu memberikan bab dengan narasi deskriptif yang panjang dan penuh gambaran, kamu bisa menyelinginya dengan satu bab yang bertempo cepat dengan aksi atau tindakan. Pada bab lain yang lebih panjang misalnya, kamu juga bisa membangun satu penceritaan yang dilengkapi dengan flashback.

Intinya adalah, gunakan perencanaan bab novel yang bervariasi untuk memberikan tensi yang berbeda bagi pembaca, baik panjang babnya sendiri mau pun tensi plot cerita.

6. Tunjukkan Sudut Pandang yang Berbeda

Sudut pandangan dalam novel

Hal selanjutnya yang bisa kamu lakukan untuk mengatur bab dalam novel adalah dengan memberikan sudut pandang yang berbeda untuk setiap bab itu sendiri.

Maksudnya begini, dengan adanya bab kamu dapat berganti sudut pandang penceritaan untuk membuat plot yang lebih sempurna. Misalkan di bab pertama kamu mengajak pembaca untuk mengikuti cerita berdasarkan sudut pandang salah satu karakter deuteragonis atau tritagonis. Nah, di bab selanjutnya kamu dapat menggunakan sudut pandang antagonis atau protagonis untuk membuatnya lebih berwarna.

Lantas apa untungnya menggunakan sudut pandang yang berganti-ganti seperti ini?

Subtitusi sudut pandang yang dimaksud disini bukanlah sudut pandang utama dalam bercerita seperti sudut pandang orang pertama, sudut pandang orang kedua atau sudut pandang orang ketiga. Sudut pandang yang dimaksud adalah tokoh mana yang akan kamu ikuti sebagai cara pembaca melihat kemajuan dalam cerita.

Contoh mudahnya begini;

Anggaplah kamu membuat satu konflik dimana terjadi pencurian yang dilakukan oleh salah satu tokoh. Pada bab yang bercerita tentang pencurian misalnya kamu melihat peristiwa itu dari sudut pandang rumah tokoh yang menjadi korban pencurian. Kamu dapat melukiskan betapa ia merasa kehilangan, marah atau kesal dengan apa yang dilakukan oleh si pencuri.

Pada bab selanjutnya kamu dapat mengganti sudut pandang ini dengan menggunakan kacamata si pencuri itu sendiri misalnya. Kamu dapat melukiskan si pencuri yang terdesak, anaknya sakit dan harus bayar rumah sakit dan lain sebagainya.

Intinya adalah, pergantian bab dapat memberi kamu ruang untuk memberikan sudut pandang yang berbeda dalam bercerita sehingga pembaca akan mendapatkan gambaran situasi yang lebih lengkap dan komprehensif.

7. Seimbangkan Masing-masing Bab

Cara membuat bab dalam novel
Photo by Michael Judkins on Pexels.com

Dalam penulisan novel umumnya dikenal dua jenis narasi yang paling umum, yakni; narasi adegan dan narasi dramatis.

Dalam adegan kamu dapat melukiskan tindakan yang dilakukan oleh tokoh cerita. Tindakan ini baik dalam bentuk aksi yang aktif seperti berjalan, berlari, berenang, mengendarai kendaraan atau apa saja. Adegan juga dapat berbentuk percakapan yang terjadi antara tokoh cerita.

Lalu narasi dramatis adalah milik ‘penulis’ sebagai cara untuk memberitahu pembaca mengenai karakter, setting dan alur yang tidak disampaikan oleh tokoh cerita langsung. Narasi dramatis umumnya dibangun untuk menyampaikan jalan cerita yang sifatnya ‘di belakang panggung’.

Dalam penulisan novel dan pembagian yang tepat, kamu dapat menyeimbangkan kedua jenis narasi ini.

Jika di awal bab kamu menggunakan adegan aktif dan aksi yang dilakukan oleh tokoh cerita, maka di bab kedua kamu bisa menggunakan narasi dramatis sebagai penyeimbang.

Seperti halnya memvariasikan bab panjang dan pendek, atau mengubah sudut pandang penceritaan dalam pergantian bab, maka memvariasikan narasi adegan dan narasi dramatis juga sangat penting sebagai penyeimbang alur cerita novel yang kamu tuliskan.

8. Beri Ruang untuk Fleksibilitas

Cara membuat bab dalam novel
Photo by Pixabay on Pexels.com

Tips terakhir cara membuat bab dalam novel adalah dengan membiarkan fleksibilitas terjadi pada bab-bab yang sudah kamu tentukan.

Misalnya begini;

Kamu mungkin sudah menentukan bahwa bab awal adalah narasi adegan dengan sudut pandang tokoh protagonis dan panjangnya sekitar 5000 kata.

Dalam pelaksanaannya sendiri, kamu tidak harus stuck dengan perencanaan ini. Ketika novelmu sudah mengalami editing, revisi dan penulisan ulang, kemungkinan besar akan ada beberapa perubahan yang terjadi.

Nah, kamu tidak perlu mengkhawatirkan hal tersebut.

Biarkan tokoh cerita bergerak dengan leluasa dan menentukan plot selanjutnya. Kejutkan dirimu sendiri dengan beberapa hal yang mungkin saja sama sekali tidak kamu rencanakan sebelumnya. Kreativitas biasanya muncul dari hal seperti ini, dari fleksibilitas penulis yang tidak bergantung mati pada outline atau kerangka cerita yang terlalu ketat.

Dengan cara seperti ini, bab dalam ceritamu mungkin akan bertambah, dan itu bukan masalah.

Selama pokok-pokok cerita masih terjaga dan penambahan justru memperkayanya, fleksibilitas dalam penyusunan bab dalam novelmu telah berfungsi sebagaimana mestinya.

BACA JUGA:

Kesimpulan

Dengan menerapkan 8 tips cara membuat bab dalam novel di atas, kamu bukan saja akan lebih mudah melakukannya, namun juga akan mendapatkan hasil yang lebih efektif. Alur cerita dalam novelmu akan lebih menarik bagi pembaca karena susunan babnya sendiri membuatnya kian istimewa.

Memberikan awalan yang tepat, memvariasikan tensi pada setiap bab, penggunaan sudut pandang yang bergantian hingga memberikan ruang fleksibilitas bagi alur cerita, adalah rangkaian yang menarik untuk menghasilkan penceritaan yang sempurna.

Jadi, selamat mencoba untuk menerapkannya, ya.


Mau jadi penulis?

Yuk, bergabung bersama kami dalam Kelas Menulis Online Penulis Gunung ID

Kelas Menulis Online Penulis Gunung Id

Penulis terbaik

Anton Sujarwo

Saya adalah seorang penulis buku, content writer, ghost writer, copywriters dan juga email marketer. Saya telah menulis 19 judul buku, fiksi dan non fiksi, dan ribuan artikel sejak pertengahan tahun 2018 hingga sekarang.

Dengan pengalaman yang saya miliki, Anda bisa mengajak saya untuk bekerjasama dan menghasilkan karya. Jangan ragu untuk menghubungi saya melalui email, form kontak atau mendapatkan update tulisan saya dengan bergabung mengikuti blog ini bersama ribuan teman yang lainnya.

Tulisan saya yang lain dapat dibaca pula pada website;

Saya juga dapat dihubungi melalui whatsapp di tautan ini.

Fortopolio beberapa penulisan saya dapat dilihat disini: